Puluhan Wisatawan Terkena Sengatan Ubur-ubur di Berbagai Pantai Gunungkidul

oleh -
oleh
ubur-ubur
Ilustrasi. Salah satu jenis Ubur-ubur. Foto : (istimewa/google)
iklan dprd

GUNUNGKIDUL, (KH),– Puluhan wisatawan yang sedang liburan di sejumlah pantai di Gunungkidul dilaporkan tersengat Ubur-ubur.

Tercatat hingga Minggu sore (30/5/2021) ada 73 orang wisatawan  yang tersengat ubur-ubur di pantai Gunungkidul, bahkan 2 di antaranya harus mendapat perawatan medis.

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Baron, Surisdiyanto mengatakan, serangan ubur-ubur itu muncul saat air laut di pantai dalam kondisi surut.

“Laporan pertama terjadi pada Sabtu (29/5/2021), sekitar pukul 2 sore ada laporan masuk di Pantai Krakal ada wisatawan tersengat ubur-ubur,” terang Surisdiyanto.

iklan golkar idul fitri 2024

Pihaknya segera meneruskan laporan serangan ubur-ubur ini ke SAR Satlinmas Korwil II Baron sebagai langkah antisipasi.

“Tak beberapa lama setelah laporan serangan pertama, kemudian banyak wisatawan yang mendatangi pos SAR dengan laporan yang sama, yaitu tersengat Ubur ubur,” lanjut Suris.

Penanganan yang dilakukan tim SAR menurut Suris yaitu dengan menyediakan tabung oksigen bagi yang sesak napas. Sementara jika efek yang ditimbulkan lebih parah, maka diantar ke petugas kesehatan untuk mendapat perawatan medis.

“Rincian serangan Ubur-ubur terjadi di pantai Pok Tunggal ada 1 korban, Pantai Pulang Sawal ada 11 korban, Pantai Semanding ada 1 korban, Pantai Ngandong ada 4 korban, Pantai Krakal 46 korban, pantai Drini ada 1 korban, dan Pantai Sepanjang ada 9 korban,” terang Suris lagi.

Suris melanjutkan, ubur-ubur yang menyengat wisatawan itu tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh.

“Dalam beberapa kasus, sengatan ini bagi beberapa orang bisa menyebabkan sesak napas, atau berefek lebih parah,” lanjut Suris lagi.

Bagi wisatawan terutama anak anak, ketika Ubur-ubur muncul, tubuhnya yang transparen dan berumbai warna biru, membuat anak anak tertarik untuk memegangnya.

“Keberadaan Ubur-ubur, kami pantau masih banyak di pantai, kami mengimbau agar wisatawan tidak menyentuh ubur-ubur, dan orang tua untuk bisa menjaga anak-anaknya,” pungkasnya. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar