Pencarian Hari ke-3, Korban Laka Laut Pantai Ngluwen Belum Ditemukan

oleh -
Kecelakaan laut
Kawasan lokasi kecelakaan laut. (Istimewa/ dok. SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul)

SAPTOSARI, (KH),– Pencarian korban laka laut pantai Ngluwen, memasuki hari ke tiga. Hari ini, Selasa (1/6/2021), Tim SAR gabungan yang sudah bekerja keras belum juga berhasil menemukan korban.

Dalam pemberitaan sebelumnya, diketahui bahwa dua wisatawan asal Sukoharjo dan Yogyakarta, terseret ombak pantai Ngluwen, pada hari Minggu (30/5/2021) pagi.

Derbita Nadifa Sahira (19), dan Muhammad Rois Chaq (19), terseret ombak saat sedang berada di pantai Ngluwen. Derbita berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sementara Muhammad Rois Chaq hingga saat ini masih belum berhasil ditemukan.

Marjono, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul menyampaikan, pihaknya hari ini mengirimkan 3 kapal untuk proses pencarian.

“Untuk hari ini, pencarian kami mulai sejak pukul 05.00 WIB pagi tadi, tapi hingga siang, hasilnya masih nihil,” terang Marjono.

Marjono melanjutkan, bahwa masa pencarian akan diperpanjang selama 7 hari ke depan. Keputusan itu diambil sesuai dengan prosedur pencarian yang dilakukan SAR.

“Kalau sampai sepekan masih belum ditemukan juga, pencarian tetap diupayakan. Namun kami akan lebih berkoordinasi dengan nelayan dan warga pesisir, sembari bersiaga di Pos SAR,” lanjutnya.

Hari ini sebanyak 40 personel diterjunkan untuk proses pencarian. Mereka adalah Tim Gabungan SAR dari berbagai satuan. Pencarian sempat dihentikan sementara pada tengah hari sebelum kembali dilanjutkan pukul 14.00 WIB.

Area pencarian kini diperluas ke arah timur, barat, dan tengah dari lokasi kejadian pertama. Tim pencarian pun dibagi sesuai zona yang ditentukan.

“Namun, karena hari ini adalah hari libur, dan wisatawan di pantai juga ramai, maka tim juga disiagakan di pantai masing-masing untuk jaga jaga,” imbuh Marjono lagi.

Berdasarkan informasi yang diterima, kedua korban hari Minggu lalu sedang berkemah di pantai tersebut bersama 4 rekannya yang lain.

“Kami selalu menghimbau kepada para wisatawan agar lebih berhati-hati mengingat gelombang laut sewaktu-waktu bisa naik,” pungkas Marjono. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar