PLAYEN, (KH) — Sekitar 50 warga dusun Bogor 2 desa Playen Gunungkidul, Jumat (28/08/2015) melakukan demo unjuk rasa ke Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 Wonosari yang berlokasi di Dusun Bogor 2, karena merasa kecewa. Tanah milik mereka yang sudah disepakati harganya, dibeli Dikpora DIY. Kesepakatan yang ditandatangani 30 Mei 2015 lalu, tidak kunjung dibayar. Justru ada info penurunan harga tanah. Yang semula harga tanah seluas 13.024 m2 dihargai dengan harga Rp 2,4 miliar, menjadi Rp 1,4 miliar. Dengan penurunan harga tersebut pemilik tanah tidak mau menerima.
Secara kronologis dijelaskan oleh kepala dusun Bogor 2 Suryatmi yang mencatat pertemuan pada 10 Januari 2015. Pertemuan bertempat di rumahnya yang dihadiri Kepala Sekolah LB 2 Wonosari, Muh Wiryanto. Dalam pertemuan tersebut perangkat desa mengundang warga pemilik tanah yang tanahnya akan digunakan untuk pengembangan SLB 2 Wonosari. Pemilik merelakan tanahnya digunakan SLB 2 dengan harga yang pantas.
Pertemuan dilanjutkan pada 21 Januari 2015 di tempat yang sama. Pertemuan ke-2 dihadiri Kepala Sekolah, perangkat desa, KTU, BPN, dan pemilik tanah. Pertemuan kemudian dilajutkan dengan melakukan pengukuran luas tanah oleh pihak BPN.
Pertemuan selanjutkan 22 Januari 2015 bertempat di SLB 2 Wonosari yang dihadiri Dikpora DIY, BPN, Bappeda, Camat, Kades, Kadus, KTU dan pemilik tanah. Dengan cara muyawarah antara BPN, Bappeda, Dikpora, dan Pemilik tanah disetujui jalannya pengukuran tanah oleh BPN, sekaligus penetapan harga permeternya rata-rata Rp 175.000,-. Total harga seluruhnya Rp 2,4 miliar.
kesepakatan pada tanggal 22 Januari 2015 ditandatangani pada 30 Mei 2015 di SLB 2 Wonosari. Penandatanganan dihadiri BPN, Camat, Kades, Kadus, RT, RW, Biro Hukum Setda DIY, Dikpora, Komite sekolah, dan semua pemilik tanah, masing-masing Suyadi, Sukiran, Kerto Menggolo, Hertarius Mardi, Tukijo, Ngatiyem, Ngatijo, Pawirorejo.
Tanggal 10 Juli 2015 bertempat di Kantor Desa Playen kembali diadakan pertemuan yang dihadiri Kepala Pertanahan Kab Gunungkidul, Camat, Sekretaris Dinas Dikpora DIY; Dra Uswatun, Kepala Sub Seksi Pengadaan Tanah; Heru Purnomo SH, BPN Gunungkidul, kepala Desa, Kepala SLB 2 Wonosari, Kadus, dan pemilik tanah. Pertemuan tersebut dalam rangka kordinasi untuk membahas tindak lanjut Pengadaan tanah. Pihak pemilik tanah tidak setuju dengan harga baru yang hanya Rp 1,4 miliar.
Yang diharapkan warga, tanah tersebut segera dibayar dengan harga Rp 175.000,-/meter, karena harga tersebut sudah disepakati dan ditandatangani bersama. Foto penandatanganan tersimpan di Dusun Bogor 2. Warga menunggu kedatangan pejabat dari Dikpora DIY, yang sanggup menemui para pengunjukrasa. Kades Playen, Surahno berhasil meredakan emosi para warga, dengan dibantu petugas polisi dari Polsek Playen.
sementara, Kepala Sekolah SLB 2 Wonosari, H. Muh Wiryanto yang ditemui KH menyatakan, pada awalnya tahu, kalau Sekolahnya mendapat proyek perluasan dengan membutuhkan tanah. Setelah pihak Dikpora DIY ditemukan dengan Kades Playen, Wiryanto tidak tahu perkembangannya. Beberapa kali didatangi warga yang minta tanahnya segera dibayar. (Sarwo)