Produk Olahan Kakao Gunungkidul Dikenal Dunia

oleh -
kakao
Kunjungan Delegasi kelompok kerja pertanian tingkat Deputi/Eselon I (Second Agriculture Deputies Meeting /ADM 2) di TPP Nglanggeran. (istimewa)

YOGYAKARTA, (KH),– Delegasi kelompok kerja pertanian tingkat Deputi/Eselon I (Second Agriculture Deputies Meeting /ADM 2) G20 Indonesia singgah ke Taman Teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran Gunungkidul, Jumat (29/7/20220 kemarin. Kunjungan tersebut merupakan rangkaian agenda di Yogyakarta yang berlangsung dari tanggal 27-29 Juli 2022.

Saat di Nglanggeran, Sekreteris Direktorat Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto menyampaikan, kedatangan rombongan untuk melihat berbagai upaya pemerintah dalam mendorong transformasi sistem pangan, pertanian terintegrasi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

“Salah satu komoditas di Nglanggeran, Kakao yang sistem budidayanya terintegrasi dengan ternak kambing dilakukan secara organic. Kemudian dihasilkan pula berbagai produk olahan antara lain cokelat, permen, dan susu guna meningkatkan nilai tambah hasil pertanian lokal,” kata Heru.

Heru mengungkapkan, system pertanian yang berjalan tidak menimbulkan limbah yang terbuang (zero waste). Karena semua dapat termanfaatkan optimal.

Di hadapan delegasi dia memaparkan, sektor pertanian di Nglanggeran juga dilengkapi dengan unsur pariwisata. Sebagaimana diketahui Nglanggeran merupakan salah satu destinasi yang dulu merupakan merupakan gunung berapi.

Di Gunung api purba dibangun embung sebagai sumber air utama irigasi. Embung di Nglanggeran merupakan danau buatan yang menggunakan teknologi pengumpulan air yang berasal dari hujan. Keberadaaanya sangat bermanfaat saat musim untuk mengairi tanaman di sekitarnya dengan luasan kurang lebih 20 hektar.

“Pemandangan di gunung api purba sangat indah. Banyak wisatawan tertarik berkunjung,” kata dia.

Selepas singgah di Nglanggeran, delegasi yang hadir secara langsung terpikat dengan aneka olahan kakao sebagai buah tangan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sekitar 100 delegasi asing dari 20 negara anggota, 7 negara undangan, dan 13 organisasi internasional, baik secara langsung maupun virtual.

Dalam rangkaian kunjungan, selepas dari Nglanggeran, rombongan mengunjungi Candi Borobudur. Candi tersebut merupakan salah satu tempat beribadah terbesar umat Budha di dunia yang diperkirakan dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 masehi pada era Dinasti Syailendra. Di sini delegasi disuguhi informasi sejarah seputar peradaban manusia sekaligus menikmati pemandangan alam sebagai penutup rangkaian kunjungan.

Heru percaya dengan adanya fieldtrip ini dapat mempererat hubungan antar negara untuk saling berkolaborasi sesuai dengan moto G20 yaitu “recover together recover stronger.” (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar