
PLAYEN,(KH) — Mengadakan perkemahan merupakan salah satu cara pelajar memanfaatkan libur Ujian Nasional. Dengan belajar hidup di alam terbuka mampu melatih kemandirian peserta didik maupun sangga kerja. Gugus Depan 01.003/01.004 Pangkalan SMKN 2 Wonosari melaksanakan Kemah Bhakti Periode 2014/2015 di Lapangan Padukuhan Sawahlor Desa Banyusoco Kecamatan Playen selama 4 hari (13-16/4/2015) dengan mengangkat tema “Ciptakan Pemuda yang Berkreasi dan Berkarakter sesuai Tri Satya dan Dasadharma”.
“Kita memantau sangga kerja yang kita percayakan untuk melakukan survei tempat kemah, dari masukan yang ada kemudian pembina terjun langsung melihat kemungkinan-kemungkinan yang bisa ditempati. Selain itu dalam membuat program kerja tidak lepas dari pendampingan pembina, pembina hanya membantu apabila terjadi kendala dalam pelaksanaannya,” ujar Warsito SPd, Pembina Pramuka SMKN 2 Wonosari.
Umar Yudi Pratama, Koordinator Kegiatan mengungkapkan, kegiatan selama 4 hari 4 malam ini diikuti oleh 519 peserta yang terdiri dari 443 peserta kelas X, 49 Sangga Kerja dan 27 Pembina. Peserta kelas X sendiri dibagi menjadi dua, 14 Ambalan putra dan 1 Ambalan putri dan dibagi lagi dalam regu-regu.
Kegiatan hari pertama diisi dengan kegiatan menarik yaitu membuat tempat sampah dan taplak meja yang hasilnya akan dimanfaatkan masyarakat sekitar sedang malamnya dilaksanakan jelajah malam. Hari kedua diadakan games (Teklek, Egrang, Taplak Air dan Ekor Naga) dan Outbond sedang malam hari diisi dengan pengajian. Hari ketiga siang hari diadakan jelajah siang sampai sore sedang malam harinya diadakan api unggun dan pentas seni. Hari terakhir sebelumnya para peserta pulang dilakukan kegiatan aksi kebersihan.
Secara keseluruhan kegiatan para peserta adalah bagaimana cara mereka hidup di alam terbuka secara mandiri dari mulai mendirikan tenda, memasak sendiri serta menjaga diri ketika jauh dari orang tua.
Meskipun ada kendala selama kegiatan, para peserta tetap mengikuti kegiatan sampai akhir kegiatan. Ananto salah seorang peserta mengungkapkan, “Pada hari ketiga kehabisan sayur,” ucapnya setelah pulang dari bumi perkemahan..
Warsito berharap pada peserta agar menjadi anak-anak yang mandiri. “Bisa menjadi anak-anak yang mandiri sesuai tema Menciptakan Pemuda yang Berkreasi dan Berkarakter sesuai Tri Satya dan Dasadharma,” jelasnya. (Sugeng)