PKBM Turut Berkontribusi dalam Capaian Indeks Pembangunan Manusia

oleh -1686 Dilihat
oleh
Pkbm
Penyerahan ijazah siswa yang lulus dari PKBM Ngudi Kapinteran, Semanu, Gunungkidul. (Ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Tingkat pendidikan menjadi salah satu indikator utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain sekolah formal, lembaga non formal juga dinilai punya sumbangsih dalam hal peningkatan IPM . Hal tersebut disampaikan Bupati Gunungkidul, Sunaryanta saat upacara kelulusan Pendidikan Kesetaraan (Paket) B dan C Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ngudi Kapinteran di Semanu, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (12/7/2022).

“Lembaga PKBM meningkatkan lama sekolah dan wajib belajar 12 tahun,” kata Sunaryanta.

Dia berharap, ijazah yang diperoleh warga lulusan PKBM bermanfaat dikemudian hari.

Sunaryanta menyebut, hadirnya PKBM di Kabupaten Gunungkidul dipandang penting dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Bupati dalam kesempatan tersebut berpesan kepada seluruh lulusan agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Sehingga mereka dapat menerima pendidikan formal.

“Bapak ibu semua tentu sudah mempunyai pengalaman. Sehingga kedepan saya berharap bisa memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Tugino mengatakan, ada 158 peserta didik yang mengikuti wisuda paket C dan 28 peserta didik mengikutu wisuda paket B. Usia mereka rata-rata berkisar di atas 21 tahun.

“Peserta berumur di bawah 21 tahun jika diprosentase jumlahnya tidak lebih dari 20 persen,” ujarnya.

Tugino jugamengatakan, pendidikan non formal di Gunungkidul bukan tanpa kendala. Dikatakan, saat ini hanya peserta didik dengan umur maksimal 21 tahun yang mendapatkan bantuan biaya BOP dari pemerintah.

“Peserta didik diatas 21 tahun harus mandiri atau mereka membiayai dirinya sendiri untuk mendapatkan pendidikan paket ,” paparnya.

Lebih lanjut Tugino memaparkan, saat ini ada 2.496 peserta didik se Kabupaten Gunungkidul yang tidak mendapatkan BOP dari pusat. Jumlah tersebut tersebar di 31 PKBM yang ada di Bumi Handayani.

“Saya berharap ada solusi dari bapak bupati. Sebab jumlah lulusan PKBM ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Gunungkidul,” harapnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar