Perpuseru Dorong Perpustakaan Kabupaten/Desa Sebagai Agen Perubahan

oleh -8420 Dilihat
oleh
Dari Kiri ke Kanan: Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru, Titie Sadarini, Chairwoman Coca-Cola Foundation Indonesia, dan Yusron Haryadi, ​Executive ​ General Manager PT Telkom Indonesia Tbk berkomitmen untuk terus tingkatkan perpustakaan di kabupaten dan desa melalui program PerpuSeru.
Dari Kiri ke Kanan: Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru, Titie Sadarini, Chairwoman Coca-Cola Foundation Indonesia, dan Yusron Haryadi, ​Executive ​ General Manager PT Telkom Indonesia Tbk berkomitmen untuk terus tingkatkan perpustakaan di kabupaten dan desa melalui program PerpuSeru.
Dari Kiri ke Kanan: Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru, Titie Sadarini, Chairwoman Coca-Cola Foundation Indonesia, dan Yusron Haryadi, ​Executive ​General Manager PT Telkom Indonesia Tbk berkomitmen untuk terus tingkatkan perpustakaan di kabupaten dan desa melalui program PerpuSeru.

BALI, (KH), —  Perpuseru adalah program yang diselenggarakan Coca-Cola Foundation Indonesia, yang didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation melaksanakan program PerpuSeru sejak November 2011 yang bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar dan berkegiatan  masyarakat  berbasis  teknologi  informasi  dan  komunikasi,  dengan  tujuan  dapat  memberikan dampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Setelah melewati dua fase kemitraan dengan lebih dari 118 Perpustakaan Kabupaten dan Desa, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) melalui program PerpuSeru kembali memperluas cakupan kemitraannya.

Pada periode 2016 hingga 2018 ini, setidaknya akan ada 550 perpustakaan umum di 99 Kabupaten dan 451 Desa yang akan masuk sebagai mitra PerpuSeru. Sebagai langkah awal, PerpuSeru mengajak 100 Bupati untuk terlibat dan memberikan dukungan nyata terhadap jalannya program pengembangan perpustakaan daerah ini. Ke-100 Bupati menyatakan komitmennya di depan 500 lebih staf dan pendukung perpustakaan Kabupaten dan Desa, dalam acara ‘Penandatangan Komitmen Bersama’ yang digelar pada hari ini di Bali.

Perluasan program ini diharapkan akan mendorong peningkatan kualitas hidup setidaknya 10 juta penduduk Indonesia selama tiga tahun ke depan melalui upaya transformasi perpustakaan umum menjadi pusat belajar masyarakat yang inovatif, yang berbasis pada aktivitas dan layanan Teknologi Informasi & Komunikasi di perpustakaan.

Titie Sadarini, Direktur Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia mengungkapkan: “Perluasan Program PerpuSeru ini merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya, dimana sejak 2011 lalu, program PerpuSeru telah berhasil mendorong terjadinya berbagai perubahan positif pada lebih dari 3,5 juta penduduk Indonesia melalui peningkatan layanan dan berbagai pelatihan berbasis TIK lewat perpustakaan. Kami berharap untuk bisa merangkul lebih banyak lagi perpustakaan daerah lainnya, sehingga potensi perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat dapat terus dioptimalkan, khususnya dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah. “

Dengan memanfaatkan keberadaaan perpustakaan umum yang sudah ada, Program PerpuSeru difokuskan pada upaya untuk memberdayakan jutaan masyarakat, mendorong inovasi dan kreatifitas baru, serta menyediakan berbagai pengetahuan maupun ketrampilan praktis yang relevan, khususnya bagi para perempuan, pemuda, serta pengusaha mikro (UKM). Hal ini juga sejalan dengan relevansi perpustakaan dalam berperan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) yang telah juga diadopsi oleh pemerintah Indonesia terkait dengan program dan kebijakan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan ekonomi.

Erlyn Sulistyaningsih, Direktur Program PerpuSeru menambahkan: “Salah satu pilar utama dari keberlanjutan Program PerpuSeru adalah terjalinnya kemitraan yang strategis diantara seluruh stakeholder perpustakaan, utamanya adalah dukungan dari Pemerintah Daerah sebagai bagian dari bagian dari motor penggerak perpustakaan di wilayah mereka. Komitmen ini menjadi sangat penting, karena pada akhirnya setiap perpustakaan mitra PerpuSeru harus mampu mandiri dengan terus berkerjasama dengan seluruh perangkat didaerahnya. Hal ini untuk memastikan agar program dan kehadirannya dapat terus relevan dengan tujuan pembangunan daerah mereka.”

Di sela-sela acara penandatanganan komitmen bersama, Yoyok Riyo Sudibyo, Bupati Batang,  Jawa Tengah mengatakan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam pembangunan masyarakat, karenanya fungsi Perpustakaan jangan hanya terbatas sebagai tempat pinjam-meminjam buku. Lebih jauh lagi, ia dapat menjadi motor penggerak perubahan lewat fungsinya sebagai pusat belajar masyarakat berbasis TIK. “Saya sangat mendukung program ini. Bahkan di tahun 2015 dan 2016, Pemerintah Daerah Batang telah mengalokasikan APBD untuk perluasan program serupa ke 15 desa di 15 kecamatan yang ada di Batang”, jelas Yoyok Riyo Sudibyo.

Sejak berdirinya, PerpuSeru terus membuka diri untuk kemitraan strategis. Salah satu yang telah berjalan adalah dukungan dari Microsoft berupa software bagi para perpustakaan mitra PerpuSeru. PT TELKOM, sebagai penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia juga telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan PerpuSeru, khususnya terkait dengan pengadaan akses jaringan internet gratis bagi para pengguna perpustakaan.

PerpuSeru merupakan bagian dari program ‘Global Library Initiative’ Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF), yang dalam waktu lebih kurang 2 dekade ini telah menjangkau sedikitnya 253 juta orang melalui 28,000 perpustakaan di lebih dari 144 negara. Di seluruh dunia, perpustakaan terbukti dapat ikut berperan untuk menyediakan kesempatan bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya, keluar dari ketidaksetaraan dan kemiskinan lewat keterbukaan akses terhadap informasi digital dan berbagai pengetahuan. Di banyak tempat, perpustakaan bahkan merupakan satu-satunya tempat yang dapat menyediakan akses pendidikan informal, layanan internet, dan layanan utama lainnya.

Melalui penyediaan akses dan layanan informasi teknologi di perpustakaan, PerpuSeru memilki visi jangka panjang, yakni dapat membantu meningkatkan taraf hidup setidaknya 20 juta penduduk Indonesia pada tahun 2025 mendatang. (Red KH/Indah Triyani, CCFI).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar