Pengadopsi Bayi: Tuhan Menjawab Doa Dan Penantian Saya Selama 14 Tahun

oleh -4981 Dilihat
oleh
Dwi Setyaningsih, pengadopsi bersama bayi yang dibuang di Tanjungsari. KH/ Kandar
Dwi Setyaningsih, pengadopsi bersama bayi yang dibuang di Tanjungsari. KH/ Kandar

TANJUNGSARI, (KH)— Mahligai rumah tangga yang dijalini pasangan Yusak Nugroho Pramudito dan Dwi Setyaningsih selama 14 tahun belum juga dikaruniai keturunan. Dahaga untuk segera menimang bayi tak kunjung kesampaian.

Saat ditemui ia mengaku bahwa pengharapan dan doa yang dipanjatkan kepada Tuhan seolah tak terputus. Rabu, (11/1/2016) pagi kemarin, seolah menjadi hari baru bagi Yusak. Pasangan yang tinggal di Sleman ini mendapat kabar yang membuat hati keduanya bahagia tak terkira.

“Saya dihubungi Bulek Endang bahwa di rumahnya ada bayi yang ditinggal. Sebentar saja saya musyawarah dengan istri, lalu kami sepakat dan bersedia mengadopsinya,” ucap Yusak.

Penuturan penuh kebahagiaan disampaikan dengan senyum yang selalu tersungging. Dia menceritakan upayanya agar segera dikaruniai buah hati. Penantian selama 14 tahun setelah menikah untuk mendapatkan momongan secara biologis tak terwujud. Kemudian sempat beberapa kali keduanya berencana adopsi anak tetapi terbentur beberapa kendala, diantaranya termasuk aturan birokrasi sehingga gagal.

“Mungkin ini jawaban Tuhan atas doa saya selama ini, saya sangat bersyukur,” tutur Yusak lagi. Meski bukan anak kandung, ia mengaku akan merawatnya seperti anak kandungnya sendiri.

Begitu bahagiannya, demi menyambut anak barunya itu, istri Yusak berencana akan mengajukan cuti bekerja. Untuk sementara waktu menikmati hari-hari merawat anak. Setelah menunggu proses dan syarat dari Dinsos Gunungkidul selesai, Yusak berencana dengan segera membawanya pulang.

Dalam kesempatan yang sama, Endang Pamungkasi menambahkan, setelah beredarnya kabar adanya bayi yang ditinggalkan di rumahnya, puluhan pasang keluarga berdatangan untuk mengadopsinya. “Saya hitung hingga sore hari ada 26 keluarga yang bersedia mengadopsi,” tutur Endang. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar