Pemuda 20 Tahun Ditemukan Meninggal Gantung Diri Di Pohon Mangga

oleh -3791 Dilihat
oleh
tali
ilustrasi. Dhadhung, kala, jerat, tali. KH/WG

GEDANGSARI, (KH)— Ag, seorang pemuda berusia 20 tahun warga Kalurahan Ngalang,  Kepanewon Gedangsari, Gunungkidul ditemukan dalam keadaan meninggal dunia bunuh diri, Rabu (08/07/2020). Ag mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri disebuah pohon Mangga tidak jauh dari rumahnya.

Perihal kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Gedangsari, AKP Solechan. Kapolsek menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 06.00 WIB. Diketahui bermula saat ayah korban Sum (58) mencari korban. Namun kaget bukan main ketika mengetahui anaknya sudah dalam keadaan gantung diri menggunakan tali plastik berwarna hijau.

“Korban gantung diri di pohon Mangga tak jauh dari rumahnya, Ayah korban yang mengetahui kejadian tersebut kemudian meminta pertolongan kepada Ketua RT setempat,” ujar Solechan.

Ketua RT setempat lantas melaporkan adanya kejadian gantung diri kepada Polsek Gedangsari.  Setelah Kapolsek mendapatkan laporan lantas bersama jajarannya dan tim medis Puskesmas Gedangsari 1 menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Sesampaiknya di lokasi didapati korban dalam keadaan posisi masih tergantung pada batang pohon Mangga.

“Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk selanjutnya dimakamkan. Untuk motif bunuh diri sampai saat ini belum diketahui,” terangnya. (red/r)

***

Catatan Redaksi:

  1. Ayo bantu ringankan beban dan pulihkan keluarga terdampak bunuh diri, dan berhentilah mencemooh, mengolok-olok atau menghujat orang/keluarga penyintas dari bunuh diri. Kejadian bunuh diri adalah peristiwa kemanusiaan dan problema kita bersama, dapat menimpa siapa saja tanpa memandang status sosial, pendidikan, agama, jender, dan atribut-atribut lainnya.
  2. Ayo bantu cegah bunuh diri di Gunungkidul dengan cara peduli kondisi fisik dan kejiwaan anggota keluarga, sanak saudara, dan sesama. Berikan bantuan kepada sesama yang memerlukan dukungan permasalahan kejiwaan atau kesejahteraan mental.
  3. Menyambungkan sesama yang membutuhkan pertolongan problema kejiwaan dengan layanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) atau layanan konseling kepada pemuka masyarakat dan pemuka agama setempat dapat menjadi upaya preventif mencegah bunuh diri.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar