![Warga asal Gunungkidul eks Gafatar tiba di tempat pembimbingan di BLK Kabupaten Gunungkidul. KH/Anjani.](https://i0.wp.com/kabarhandayani.com/wp-content/uploads/2016/02/ek-gft-gk.jpg?resize=800%2C450)
WONOSARI, (KH) — Sebanyak 15 orang warga asal Gunungkidul yang pernah eksodus mengikuti Gafatar sudah tiba di Balai Latihan Kerja (BLK) Gunungkidul, Selasa (2/2/16). Mereka dijemput oleh dua bus berukuran sedang oleh Pemkab Gunungkidul yang dipimpin oleh Plt Gunungkidul Budi Antono dari penampungan sementara di Youth Centre Tlogoadi Mlati Sleman.
Rombongan tersebut terdiri dari 8 orang dewasa dan 7 orang anak-anak ini datang sekitar pukul 11.15 WIB. Mereka membawa sejumlah bawaan yang berisi pakaian dan perlengkapan hidup sehari-hari. Sebelum ditunjukan lokasi barak penampungan untuk diberikan bimbingan dalam beberapa hari ke depan, Plt Bupati dan Muspida Kabupaten Gunungkidul sempat memberikan pengarahan singkat kepada warga tersebut.
“Yang jelas, kita sudah siap, ada dapur umum, bahkan tempat tidur beserta perlengkapan sehari-hari juga sudah ada. Selama tiga hari kami berharap kebutuhan yang mereka butuhkan terpenuhi,” ucap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul, Dwi Warna Widi Nugraha.
Kepada awak media, Budi Antono menjelaskan, rombongan warga tersebut akan mendapatkan Jatah Hidup (Jadup) berupa logistik selama satu bulan dari Pemkab Gunungkidul. Budi menjelaskan, Jadup yang akan diterima tersebut berasal dari alokasi dana tidak terduga milik Pemkab. Sementara lama waktu alokasi jadup tersebut diberikan kepada eks Gafatar di tempat asal belum bisa dipastikan.
“Sementara kita mengalokasikan untuk satu bulan. Nanti setelah satu bulan kita lihat apakah penerima masih membutuhkan pertolongan Pemerintah atau tidak,” imbuhnya.
Budi menambahkan, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Camat dan Kades masing-masingl warga eks Gafatar tersebut berasal. Ia berharap warga Gunungkidul yang merupakan tetangga atau saudara bisa menerima kembali warga yang sempat eksodus ke Kalimantan tersebut.
“Saya percaya warga Gunungkidul siap memaafkan dan kembali menerima kembali warga (eks Gafatar) tersebut,” pungkasnya. (Maria Dwianjani).