Pembatasan Pengunjung untuk Kelestarian Goa Kalisuci

oleh -
oleh
iklan dprd
SEMANU, Kabarhandayani.– Karena keindahannya, wisata goa di Gunungkidul seperti Goa Kali Suci semakin diminati wisatawan sehingga semakin hari obyek wisata yang terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul ini semakin ramai pengunjung. Namun, dibalik banyaknya wisatawan yang mendatangkan rejeki bagi para warga masyarakat yang mengelola obyek wisata tersebut, ada ekosistem goa yang terancam kelestariannya. Oleh karena itu, pengelola Goa Kali suci melakukan pembatasan pengunjung Goa Kalisuci.
 
Muslam Winarto selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Goa Kalisuci menjelaskan pembatasan pengunjung Goa Kalisuci ini diterapkan sejak awal pembukaan goa dengan batas maksimal 150 orang perhari. Pembatasan ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian Goa Kalisuci karena jika tidak dibatasi maka  karbondioksida yang dikeluarkan para pengunjung yang terlalu banyak akan mengikis batuan goa yang masih hidup.. Selain itu, jika terlalu banyak pengunjung maka oksigen di dalam goa juga akan terkurang serta pemandu pun susah untuk melakukan pengawasan karena kali suci termasuk goa yang medannya cukup menantang. “Alam pun sebenarnya sudah membatasi, karena jika lebih dari 150 orang maka waktunya tidak cukup,” jelasnya.
 
Muslam menjelaskan, selain melakukan pembatasan pengunjung, goa yang memiliki 15 pemandu lapangan ini menjelaskan pengelola menerapkan minimal 3 pemandu untuk sekali masuk, dengan jumlah pengunjung maksimal 15 orang sekali masuk, untuk pengunjung anak-anak atau usia lanjut pengelola melakukan penambahan pemandu dan melakukan penutupan goa ketika musim hujan.
 
Muslam mengaku, tidak mempermasalahkan hasil pendapatan goa ini karena hasil merupakan kompensasi atas apa yang sudah dilakukan. “Yang terpenting, goa ini akan tetap lestari sehingga anak cucu nanti tetap dapat menikmati keindahan goa ini. Terlebih anak cucu nanti masih dapat menikmati hasil dari bentukan alam ini,” harapnya. (Mutiya)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar