Pelatihan Sablon Dari Tugiman Centre Picu Lahirnya Wirausaha Anak Muda

oleh -
Pelatihan sablon dan batik dari Tugiman Center bagi pemuda Desa Banaran. (foto: istimewa)

PLAYEN, (KH),– Guna memantik gairah anak muda agar berani dan berdaya melalui dunia wira usaha, pemuda di Desa Banaran, Kecamatan Playen diberi pembekalan pelatihan sablon dan batik, Minggu, (23/12/2019) lalu oleh Tugiman Center.

Teknis pelaksanaan pelatihan, Tugiman Centre menggandeng Lembaga Pendidikan dan ketrampilan (LPK) Bina Mulia Wonosari.

Perwakilan Tugiman Centre, Sutejo berharap, pelatihan sablon dapat merangsang minat anak muda berani merintis wirausaha, utamanya seputar sablon dan batik.

“Skill menciptakan produk merupakan salah satu modal dasar industri rumahan. Sehingga dengan dibekali ketrampilan, pemuda atau generasi milenial berani membuka wira usaha,” harap Sutejo.

Menurutnya, peluang usaha bidang sablon dan batik masih terbuka dan cukup menjanjikan.

Senada dengan Sutejo, Pimpinan LPK Bina Mulia, Suradi Wido Sumarto menilai bahwa potensi bisnis sablon dan jenis usaha lain yang terkait cukup menjanjikan. Dalam kesempatan pelatihan pihaknya memberikan materi seputar pengenalan grafis, sablon dan cindera mata. Di luar itu juga disinggung mengenai batik.

Pihaknya berharap, usaha sablon dapat dikembangkan di Desa Banaran oleh karangtaruna. Para pemuda hendaknya tak henti mengembangkan dan berinovasi setelah dibekali kemampuan dasar.

“Untuk batik misalnya dapat mengambil tema motif flora dan fauna yang ada di lingkungan sekitar,” ujar Suradi member contoh inovasi.

Berawal sablon, karang taruna dapat mengembangakan jenis produk lain berupa cindera mata. Dirinya yakin, jika digeluti serius rintsan usaha sablon dan jenis lain yang berkaitan dapat berjalan eksis. Terlebih dengan adanya geliat wisata di Gunungkidul yang semakin moncer.

“Dalam jangka panjang  dengan semakin banyaknya wirausaha baru akan mengurangi angka pengangguran,” imbuh Suradi.

Pelatihan sablon dan batik dari Tugiman Centre bagi pemuda Desa Banaran. (foto: istimewa)

Sementara itu, Kepala Urusan Pemerintah Desa Banaran, Subayari menyebutkan, pelatihan diikuti setidaknya 50-an warga terutama berasal dari kaum muda.

Pihaknya menyambut baik pelatihan yang diberikan Tugiman Centre bersama LPK Bina Mulia kepada pemuda di Desa Banaran. Pihaknya membenarkan bahwa di Desa Banaran belum terdapat usaha berjenis seputar sablon dan batik.

“Kami yakin peluangnya cukup baik jika pemuda nanti mewujudkannya. Terimakasih atas pembekalan dan pelatihan yang diberikan, semoga berkesinambungan,” harap Subayari. (Kandar/Advetorial)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar