Pawon Purba: Suguhkan Menu Ndeso dan Panorama Gunung Api Purba

oleh -1743 Dilihat
oleh
Halaman pawon Purba. insert: tungku tradisional di pawon Purba. KH/ Kandar.

PATUK, (KH),– Resto atau warung makan tak sebatas menawarkan ragam menu menarik saja untuk menggaet minat pecinta kuliner. Namun, pemilihan tempat yang menunjang betahnya para pengunjung menjadi nilai tambah tersendiri.

Seperti yang bisa ditemui di Warung Makan Pawon Purba di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Selain menghadirkan menu serba khas desa, dari lokasi warung makan ini pengunjung dapat menikmati pemandangan bentangan lereng sawah dan gugusan Gunung Api Purba Nglanggeran.

Pemilik warung makan, Titi Rumayani belum lama ini mengatakan, nama warung makan ‘Pawon Purba’ menyesuaikan karakteristik tempat makan yang didirikan awal Mei 2019 ini.

“Pawon berarti dapur, peralatan masak tradisional dan olahan yang disajikan juga khas Desa (ndeso), kemudian letaknya berada tidak jauh dari Gunung Api Purba,” kata Titi menjelaskan ciri khas warung makan miliknya.

Alasan pemilihan konsep warung makan khas desa dipilih karena di kawasan destinasi wisata Nglanggeran belum ada. Menunjukkan agar konsep terasa kuat, dipertahankan berbagai alat masak tempo dulu, diantaranya penggunaan tungku tradisional, dandang, kendil, dan kukusan/kerucut untuk memasak nasi.

Menu ndeso yang disajikan diantaranya; sayur lombok hijau, jangan gori (sayur nangka), sop, trancam, tumis daun pepaya, thiwul goreng, nasi merah dan putih, tempe garit/tempe/tahu bacem, ikan asin, lele goreng/mangut, nila goreng/mangut, ayam goreng/opor. Waktu tertentu akan ada tambahan belalang goreng dan tawon goreng.

Untuk menu camilan, Pawon Purba menyediakan singkong rebus/goreng, jadah goreng, puli goreng, pisang goreng, cemplon, kacang rebus, krupuk karak, dan krupuk upil. Sedangkan urusan minum diantaranya ada teh panas/es, jahe, es susu tape ketan, jeruk panas/es, cokelat nglanggeran, dan kopi pawon.

“Kami sediakan pula kopi dari berbagai nusantara seperti kopi aceh, kopi flores, kopi menoreh, dan kopi lampung,” terang Titi.

Lebih jauh disampaikan, kapasitas Pawon Purba dapat melayani setidaknya 100 orang dalam waktu bersamaan. Di kawasan warung tersedia lahan parkir mobil dan motor yang luas, mushola, toilet,  serta free wifi.

Titi mengutarakan, berdirinya Pawon Purba tidak sebatas mengejar aspek bisnis saja, melainkan juga ingin berdampak langsung bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan. Misalnya mulai dari pelibatan  SDM lokal serta sumber bahan-bahan masakan juga diambil dari kebun warga sekitar.

“Seperti contoh glepung (tepung singkong) buat bikin thiwul, dong kates (daun pepaya), kelapa, tempe, cabe, ketela, pisang, bahkan jadah kami minta warga yang menyediakan dan membuatnya,” urai Titi.

Dirinya berharap warung makan dapat menjadi momentum bagi pengunjung bernostalgia merasakan kehidupan desa masa lampau. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar