WONOSARI, (KH)— Manusia yang tidak bisa dipercaya orang lain, serta tidak mempercayai orang lain mustahil dapat beriman dan percaya kepada Tuhan, demikian penuturan Pendeta Andrey Purnawan SSI saat menyampaikan renungan Paskah di Gedung Kesenian, Jum’at, (1/4/2016).
Dihadapan sekitar 650-an umat yang merupakan PNS dari berbagai instansi dan lembaga meliputi pegawai di lingkungan Pemkab, Polri, TNI, serta dari BUMN dan BUMD hingga anggota DPRD ini, ia menegaskan dan mengajak mengambil contoh Negara maju memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Dengan tema “Komunitas Yang Saling Percaya”, Pendeta yang berasal dari GKI Darmo Satelit Surabaya ini beberapa kali menyinggung beberapa hal penghambat kemajuan sebuah daerah atau dalam cakupan lebih luas yaitu sebuah Negara karena hal sikap tidak percaya.
“Di Negara maju, pastilah sistem pendidikannya juga maju. Kurikulum dirumuskan bersama murid, sepertinya hal demikian mustahil di Indonesia,” ujarnya.
Negara tetangga, Malaysia, sebut dia, yang sering disebut sebagai pesaing Indonesia, sistem pendidikannya lebih maju. Indonesia masuk ke dalam Negara low trust society, ia menduga hanya di Indonesia, salah satu tahapan penyelenggaraan pendidikan, pengiriman soal UN menggunakan kawalan ketat polisi itu merupakan wujud ketidakpercayaan terhadap lembaga, hal demikian mengakibatkan sulit untuk maju.
“Masuk SMA dites, berarti tidak percaya dengan SMPnya, Kuliah ada perploncoan, sepertinya ini meragukan mental mahasiswa baru,” papar Andrey.
Contoh-contoh lain perbedaan antara Negara maju dan tidak, terdapat perbedaan yang mencolok terkait sikap saling percaya. Misalnya, parkir tanpa petugas pemungut biaya, angkutan umum tanpa kondektur, dan lainnya, tetapi masyarakat sadar dan percaya secara individu untuk membayar, kalaupun ada yang tidak patuh, yang terpenting dibalik sistem yang demikian adalah kepercayaan terhadap masyarakat, sehingga sebaliknya masyarakat akan percaya kepada Negara.
“Masyarakat enggan bayar pajak itu perlu dipertanyakan, besar kemungkinan karena tidak percaya pengelolaannya, dalam Pilgub, dukungan mulai beralih ke calon independen ini karena tidak percaya sistem demokrasinya. Selain itu, masih banyaknya birokrasi rumit dan berbelit, investasi susah, ini benar-benar penghambat,” ulasnya.
Diakhir sesi ia menegaskan, Paskah juga tidak ada gunanya jika sebagai manusia tidak bisa dipercaya dan mempercayai orang lain. Kesimpulannya, menuju dan masuk ke golongan High trust society akan membawa ke dalam kemajuan. (Kandar)