Pasca Kegiatan GP, Bupati Janji Beri Perhatian Dan Dukungan

oleh -844 Dilihat
oleh
Tari Rampak Rotan, salah satu kesenian lokal sebagai obyek foto. Bupati sempat menjadi talent saat belajar menganyam bersama pengrajin anyaman. KH
1. Tari Rampak Rotan, salah satu kesenian lokal sebagai obyek foto. 2. Bupati sempat menjadi talent saat belajar menganyam bersama pengrajin anyaman. KH

TANJUNGSARI, (KH)-– Pemerintah Desa Hargosari Kecamatan Tanjungsari berterimakasih atas terselenggaranya kegiatan tahunan komunitas photo, Gunungkidul Photography (GP), yang telah digelar beberapa waktu lalu. Sebab, pasca kegiatan hunting foto tersebut Pemkab berjanji memberikan perhatian kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) agar mendapat dampingan dari dinas terkait.

Hal tersebut diungkapkan Kaur Umum Desa Hargosari, Suko, pernyataan secara langsung disampaikan oleh Bupati Badingah saat menghadiri kegiatan. Bupati menyampaikan terimakasih kepada GP atas upaya mengangkat potensi lokal berbagai sentra industri rumah tangga melalui dunia photography.

Suko mencontohkan, bagi industri olahan berbahan lokal seperti Pathilo dan Manggleng akan diberikan akses agar mendapat P-IRT. Selain itu juga muncul peluang akan adanya dampingan dari Disperindagkop guna pengembangan UKM.

“Mudah-mudahan setelah potensi-potensi mengemuka realisasi dukungan dari pemkab nyata adanya,” harap Suko, Kamis, (16/2/2017).

Untuk diketahui, dalam rangkaian kegiatan “Exploring Hargosari” beberapa UKM yang dijalankan warga Desa Hargosari menjadi sasaran obyek sekitar 48 photographer baik lokal maupun luar Gunungkidul. Obyek foto diantaranya pengolahan pathilo, manggleng,kerajinan anyaman rotan, plastik sintetis dan pelepah pisang.

Di Desa Hargosari, kegiatan ekonomi masyarakat berupa sentra kerajinan sudah berlangsung lama. Warga Hargosari utamanya ibu-ibu disela kesibukan bertani mengisi waktu dengan membuat aneka anyaman. Berbagai produk tersebut secara berkesinambungan laris dikirim ke pemasar kerajinan baik di wilayah Solo dan Yogya.

Bupati juga mengapresiasi adanya pengenalan dolanan anak yang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak zaman sekarang. Diharapkan suatu saat nanti dengan adanya kegiatan yang terselenggara dapat menjadi pemantik adanya kemasan wisata alternatif bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar