PATUK, (KH)— Panen secara gotong-royong masih sangat diandalkan oleh masyarakat Desa Bunder Kecamatan Patuk, lebih tepatnya di Padukuhan Bunder. Ialah Kelompok Tani Maju Makmur, setiap kali musim panen berlangsung kerja secara bersama-sama menjadi rutinitas yang masih lestari hingga saat ini.
Seperti yang nampak di kawasan ladang di wilayah setempat, belasan petani sedang melaksanakan panen. Ada yang membabat, ada juga yang sedang merontokkan padi. Disampaikan pengurus kelompok, Wagiman, hasil panen tahun ini dinilai cukup bagus.
“Sempat muncul tanda terkena serangan hama, daun berwarna kemerahan tetapi bisa diatasi. Padi varietas ciherang yang ditanam berikan hasil cukup lumayan,” jelasnya, Rabu, (14/2/2017).
Menurutnya, diprediksi setiap 2 meter persegi dapat menghasilkan gabah kira-kira 5,5 kilogram, atau dalam satu hektar dapat mencapai sekitar 5 ton gabah. Gejala serangan hama yang sebagian membuat tangkai padi patah tidak berdampak serius hingga panen berlangsung.
Tutur Wagiman, sistem gotong-royong yang dijalankan kelompok sangat meringankan bagi tiap anggota. Anggota kelompok tani yang melaksanakan atau mendapat giliran panen berkewajiban membayar kas kelompok sebesar Rp 2000 x jumlah anggota yang turut serta membantu.
“Bagi yang tidak dapat hadir hanya dibebani membayar kas Rp. 3 ribu saja, cukup ringan,” ujarnya. ditemui disela merontokkan padi Wagiman menyebutkan, sudah sekitar 3 tahun terakhir kelompoknya tidak mendapat benih bersubsidi.
Sehingga, sambung Wagiman, masing-masing anggota kelompok membeli dari toko penyedia benih secara mandiri. Ia berharap, sebagaimana pupuk, benih bersubsidi kembali diberikan oleh pemerintah melalui dinas terkait. (Kandar)