Nestapa Sarno Mantan Militer Viral, Bantuan Presiden Pun Diantar

oleh -928 Dilihat
oleh
militer
Penyerahan bantuan dari Presiden Jokowi kepada Sarno. (ist)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Nestapa Sarno (84), mantan anggota Militer Sukarela yang berdomisili di Ponjong, Gunungkidul, viral. Karenanya, Presiden RI, Jokowi mengirim bantuan kepada Sarno, Senin (05/08) pukul 15.00 WIB. Bantuan berupa uang dan sembako diantar oleh Staf Kepresidenan RI.

Penyerahan bantuan tersebut disaksikan oleh lurah setempat, serta masyarakat sekitar. Sarno berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Saat ditemui, dia mengaku belum mengecek jumlah uang dan bingkisan lain yang diserahkan.

Mengenai status pangjuannya agar terdaftar sebagai veteran yang memperoleh jaminan pensiunan ia belum memperoleh jawaban yang pasti.

“Saya belum tahu dari permohonan itu. Tadi saya ditanya soal dokumen dan data diri yang saya miliki,” terangnya.

Agung Nugroho, Lurah Genjahan, Ponjong, mengatakan, Sarno merupakan salah satu warganya yang memang berkategori tidak mampu. Ia pernah mendapatkan bantuan BLT pada masa Covid – 19. Namun, saat ini program tersebut dihentikan.

Agung menyebut, Sarno saat ini mendapatkan  bantuan dari alokasi dana desa, yang disalurkan setahun sekali. Terkait dengan kelayakan hunian, Agung juga tidak bisa berbuat banyak melalui program RTLH. Bantuan RTLH ini terkendala karena Sarno sudah tidak memiliki lahan sendiri. Sementara, sarat bantuan RTLH diantaranya memiliki tanah atas nama yang bersangkutan.

“Semoga bantuan kepada Mbah Sarno ini bisa terus berlanjut, tidak hanya dari satu pihak saja,” kata Agung berharap.

Sebagaimana diketahui, Sarno merupakan mantan pejuang dan bertugas melalui jalur militer sukarela sejak 1960 tergabung dalam Batalyon Infanteri (Yonif) 409. Dirinya terlibat dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora). Namun, hingga saat ini statusnya belum bisa menjadi veteran, meskipun sudah pernah mengajukan status veteran hingga dua kali sejak 2014.

Sarno juga pernah terlibat dalam pemberantasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) hingga Operasi Trikora. Pernah pula bertuugas di Sulawesi memberantas Kahar Muzakkar. Hingga ke Irian, merebut Irian Barat.

Meski banyak berjasa, negara seolah tak hadir. Selama kurang lebih 20 tahun Sarno hidup sebatang kara. Di usia yang senja, ia tak memiliki penghasilan. Hidupnya bergantung dengan tetangga dan sebuah yayasan yang memberikan jatah makan setiap hari. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar