Mahasiswa KKN UMBY Gelar Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik di Semanu

oleh -663 Dilihat
oleh
pupuk
Sesi foto bersama usai sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik. (dok. Mahasiswa UMBY)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang tergabung dalam kelompok 14 PPM XLV 2024 menggelar sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Dapur. Sosialisasi termasuk pratek pembuatan pupuk kompos diberikan kepada warga di Padukuhan Semanu Utara, Kalurahan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Senin (5/8/2024).

Perwakilan mahasiswa kelompok 14, Ahmad Syahrul Tarigan menyampaikan, setidaknya ada 30-an warga dari padukuhan lokasi KKN mengikuti kegiatan sosialisasi.

“Sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja kami, Kelompok 14. Tujuannya, warga nanti mampu memanfaatkan limbah organik, lantas pupuknya dapat digunakan untuk keperluan tanam menanam,” terang Ahmad.

Terlebih, sambung dia, tanah di wilayah Semanu Utara berjenis Latosol, tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah.

Dalam pelaksanaannya, materi pembuatan pupuk kompos disampaikan 2 mahasiswa dengan latar belakang jurusan Agroteknologi. Pemateri memberikan pemahaman mendalam mengenai seluk beluk pupuk organik, bahan-bahan pembuatnya, metode atau cara pembuatan serta aplikasi kompos untuk mendukung pertanian organik.

“Limbah organik tidak menimbulkan pencemaran. Komposnya jelas ramah bagi lingkungan serta sangat baik bagi berbagai jenis tanaman,” imbuhnya.

Setelah peserta sosialisasi memperoleh pengetahuan, Ahmad berharap mereka tertarik membuat pupuk organik. Bahkan, apabila telah menjadi kebiasaan, selain meminimalisir tumpukan sampah, pemanfaatan limbah menjadi pupuk juga mampu mendatangkan manfaat secara ekonomi.

“Kompos bisa diaplikasikan ke tanah pekarangan. Dengan tanah yang subur, banyak tanaman bisa ditanam. Hal ini menghemat biaya pembelian pupuk serta menghemat belanja kebutuhan dapur,” papar Ahmad.

Kepala RT 03, Sunadi menyambut baik sosialisasi yang diberikan mahasiswa UMBY. Menurutnya, materi yang diberikan sangat tepat.

“Sebab, kami mayoritas petani. Banyak pengetahuan kami peroleh dari sosialisasi ini,” ujarnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar