Naikkan Eksistensi Sandiwara Berbahasa Jawa, Milangkori Festival 2023 Digelar

oleh -7099 Dilihat
oleh
Bahasa jawa
Ketua Perkumpulan Seni Sandiwara Berbahasa Jawa, Hadi Sakijo. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),— Sandiwara berbahasa Jawa kalah pamor dengan kesenian teater yang lain. Seperti seni ketoprak misalnya.

Oleh sebab itu, Kelompok Teater Sandiwara Berbahasa Jawa Sedhut Senut akan menggelar pementasan sandiwara berbahasa Jawa di seluruh kabupaten dan kota di DIY.

Ketua Perkumpulan Seni Sandiwara Berbahasa Jawa, Hadi Sakijo mengatakan, pementasan yang dilombakan ini diikuti 8 kelompok. 3 dari Gunungkidul, 2 dari Sleman, dan dari Kota Yogya, Kulonprogo serta Bantul masing-masing 1 kelompok.

Kelompok-kelompok tersebut antara lain Teater K-wat dari Trirenggo Bantul, Teater Gunungsewu, Kelompok Menggleng, dan Tombo Kangen dari Gunungkidul. Kelompok Maton dan Tani Maju dari Sleman. Dari Kulonprogo ada kelompok Panterku, lantas dari Kota Yogya diwakili kelompok Wani Isin.

“Pementasan digelar di lokasi kelompok masing-masing. Agenda ini terselenggara berkat fasilitasi hibah dana Indonesiana 2022,” kata Hadi, Selasa (11/7/2023) di Wonosari.

Festival Milangkori dengan lakon “Sri Dhemek” karya Kelompok Sedhut Senut akan dipentaskan 8 kelompok tersebut mulai 12 Juli hingga 23 Juli 2023.

Sebagai puncak acara, pada 8 Agustus akan diumumkan pememnag 1, 2, dan 3. Dalam kesempatan tersebut akan digelar pula pementasan Kelompok Sedhut Senut dengan lakon “Dumeh”.

Selain fasilitasi pementasan, sebelumnya Kelompok Sedhut Senut juga memberikan penguatan secara internal kepada kelompok peserta, mencakup workshop lighting, videography, digital marketing, tata bahasa Jawa dan macapat.

“Sedangkan workshop yang diperuntukkan untuk umum yakni workshop seputar pameran dan ilustrasi,” tuturnya.

Workshop seputar teater yang diselenggarakan Kelompok Sedhut Senut. (dok. Sedhut Senut)Pihaknya berharap segenap agenda tersebut mampu membuka dan menuatkan jaringan antar kelomlok teater berbasis tradisi yang ada di seluruh DIY.

“Diharapkan pula mampu membangun spirit bersama dalam rangka melestarikan seni budaya khususnya penggunaan bahasa Jawa diantaranya melalui teater,” harapnya lagi.

Perwakilan teater Gunungsewu, Lukas Priyo Arintoko menyambut baik pementasan teater berbaha Jawa yang diselenggarakan.

“Kami sebelumnya sudah ikuti workshop yang dilaksanakan Kelompok Sedhut Senut. Ada materi pola penyutradaan, pemeranan, mendesain tempat alakadarnya yang bisa dijadikan panggung, dan lain-lain,” tutur Lukas.

Dengan bekal yang didapat, pada saatnya nanti kelompoknya akan melakukan pentas sesuai dengan konsep kelompoknya sendiri. Namun, lakon yang dipentaskan sama dengan yang dipentaskan kelompok lain yang sebelumnya dibuat oleh Kelompok Sedhut Senut. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar