GUNUNGKIDUL, (KH),— Narasmitha Adiratna Rahayu, atau yang lebih akrab disapa Mita, merupakan seorang remaja berusia 13 tahun yang memiliki bakat luar biasa di bidang musik, terutama dalam menyanyi. Anak pertama dari pasangan Seno Ramadona Adipratama dan Erlasari ini tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, sehingga bakatnya yang sudah terlihat sejak kecil dapat berkembang dengan baik.
Kakak dari Muhammad Wisesa Baskoro ini sejak masih balita, sudah menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap musik. Pada usia 3-4 tahun, ketika masih di bangku PAUD, Mita sering mendengarkan lagu-lagu yang diputar oleh ayahnya.
Lagu-lagu pop, terutama dari album Kahitna, menjadi favorit siswa kelas VIII ini. Menariknya, pada usia yang sangat muda, ia sudah mampu menghafal seluruh lagu dalam satu album tersebut. Hal ini sebuah tanda awal dari kemampuan memorisasi dan musikalitas yang tinggi.
Ketertarikannya pada musik tidak hanya sebatas mendengarkan. Saat duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK), Mita sudah berani tampil di depan publik. Ia sering mengikuti berbagai acara sekolah, termasuk menjadi mayoret dalam drumband. Kegembiraan dan kepercayaan diri yang Mita tunjukkan saat tampil di atas panggung membuat orang tuanya sadar akan potensi besar yang dimiliki anak mereka. Akan tetapi, mereka memilih untuk tidak menekan Mita, membiarkannya menyalurkan hobinya secara alami tanpa paksaan atau tekanan untuk mengikuti les musik pada usia yang sangat muda.
Saat memasuki sekolah dasar, dia semakin menunjukkan keberaniannya. Pada upacara pengenalan sekolah di kelas 1 SD, Mita dengan percaya diri menawarkan diri untuk menyanyi di hadapan siswa baru, senior, dan dewan guru. Ini merupakan momen penting yang menandai langkah awal dalam perjalanan karir musik untuk level pelajar.
Keberanian dan percaya dirinya semakin diperkuat ketika seorang guru musik di sekolahnya melihat kemampuan menyanyi Mita saat dia ikut berlatih bersama teman-temannya untuk sebuah kompetisi FLS2N.
Tidak lama setelah itu, bakatnya semakin dikenal di sekolahnya. Pada kelas III SD, ia mulai diikutsertakan dalam berbagai lomba menyanyi di tingkat sekolah, regional, dan nasional. Mita berhasil meraih banyak penghargaan, yang tidak hanya menguatkan kepercayaan dirinya, tetapi juga membuatnya semakin dikenal di kalangan teman-teman sebayanya dan para guru.
Di sekolah Al Azhar, tempat Mita menimba ilmu, dukungan terhadap hobinya sangat terasa. Sekolah ini memiliki kelas pengembangan siswa di bidang musik, yang menjadi wadah baginya untuk terus mengasah bakatnya. Baik saat masih duduk dibangku SD maupun saat naik ke jenjang SMP.
Selain mengikuti kelas musik di sekolah, Mita juga mulai mengikuti kursus musik di luar sekolah. Orang tuanya mendaftarkannya di Rendy Music School, Wonosari, sebuah tempat di mana Mita dapat memperdalam teknik menyanyi.
Meskipun harus membagi waktunya antara sekolah dan kursus musik, ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai siswa. Bahkan, prestasi akademiknya tetap gemilang, terbukti dengan selalu menjadi juara 1 di kelas.
Kegiatan Mita tidak hanya terbatas pada sekolah dan kursus musik. Dia juga sering tampil di berbagai acara, mulai dari kafe, mall, hingga event besar seperti ulang tahun Kabupaten Sleman. Meskipun jadwalnya cukup padat, ia, dengan bimbingan orang tua selalu bisa mengatur waktu dengan baik, sehingga tidak ada yang terganggu, baik itu prestasi akademik maupun hobi menyanyinya.
Namun, pandemi COVID-19 sempat menghentikan rutinitas kursus musiknya. Persis ketika ia duduk di kelas V SD. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Mita. Dia tetap belajar dan berlatih secara mandiri di rumah, bahkan orang tuanya membelikannya gitar untuk mendukung proses belajarnya. Dirinya sering belajar melalui video tutorial di YouTube dan berlatih dengan alat-alat seadanya di rumah.
Pelajar yang mengidolakan Maudy Ayunda ini mengaku akan fokus pada prestasi akademik terlebih dahulu. Sepertihalnya kekaguman Mita terhadap Maudy, yang tidak hanya didasarkan pada kemampuannya dalam bernyanyi, tetapi juga pada prestasi akademik dan karier di luar dunia musik. Mita merasa sangat terinspirasi oleh Maudy dan berharap dapat mengikuti jejaknya, terutama dalam hal mencapai prestasi di bidang akademis.
Meskipun Mita sangat mencintai musik, ia memiliki pandangan yang bijak tentang masa depannya. Ia tidak berencana menjadikan musik sebagai profesi utama, melainkan sebagai hobi yang dapat dinikmatinya sepanjang hidup. Mita memiliki cita-cita yang besar untuk menjadi seorang diplomat, sebuah profesi yang memerlukan kemampuan berkomunikasi dan kepercayaan diri yang tinggi. Dua hal yang sudah ia latih sejak kecil melalui penampilannya di atas panggung.
Orang tua pun sangat mendukung pilihannya dan tidak memaksanya untuk mengikuti jejak karier tertentu. Mereka percaya bahwa apa pun yang dipilih Mita, yang terpenting adalah kebahagiaan dan kepuasan dalam menjalani hidup.
Dukungan ini juga terlihat dari cara mereka mendidik Mita sejak kecil, yang cenderung tidak terlalu membatasi kebebasan berekspresinya. Mita dibebaskan untuk bermain, bereksperimen, dan mengekspresikan diri, selama tetap dalam aturan yang telah disepakati, seperti misalnya waktu bermain yang berakhir pada pukul 18.00 WIB.
Kebebasan dan dukungan penuh dari orang tua inilah yang membentuk Mita menjadi pribadi yang percaya diri dan berani. Ia tidak hanya mampu tampil dengan baik di depan publik, tetapi juga memiliki mental yang kuat dan potensi kemampuan public speaking yang mumpuni.
Mita bahkan pernah mendengar sebuah tips untuk mengatasi rasa grogi di atas panggung, yaitu dengan membayangkan penonton sebagai benda mati seperti batu. Dengan tips ini, Mita dapat mengatasi rasa gugup dan tampil dengan percaya diri.
Keberhasilan Mita dalam mengelola bakat dan prestasinya adalah hasil dari kombinasi dukungan keluarga, lingkungan sekolah yang positif, dan semangat yang tak pernah padam. Meskipun masih muda, Mita telah menunjukkan potensi yang luar biasa. Dengan bakat, tekad, dan dukungan yang ia miliki, Mita memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan, baik di dunia musik maupun dalam bidang lain yang akan ia tekuni di masa depan.
Dengan segala yang telah dicapainya hingga saat ini, Narasmitha Adiratna Rahayu adalah contoh seorang remaja yang mampu menyeimbangkan hobi dan prestasi akademik dengan sangat baik.
Adapun beberapa prestasi dalam seni menyanyi yang pernah diraih diantaranya Juara 3 Lomba Cover Lagu
Daerah tingkat nasional (2022), Juara 2 Lomba FLSSN Solo Vocal FLS2N tingkat DIY (2024), Juara 1 Lomba Solo Vocal Hybrid Albin Cup Yayasan Pesantren
Islam Al-Azhar (2021) dan lain-lain. (Kandar)