PONJONG, (KH),— Belasan sopir asal Kalurahan Bedoyo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul menggeruduk tambang di wilayah setempat, Senin, (7/2/2022).
Kedatangan sopir yang tergabung dalam Komunitas Dump Bedoyo (Komando) terkait permintaan agar dilibatkan dalam proses pengangkutan tambang bantu.
Koordinator Komando, Haryanto menyampaikan, mereka merasa punya hak ikut bekerja sebagai jasa angkut. Permintaan agar dilibatkan sebagai jasa angkut telah disampaikan sekitar dua bulan lalu.
“Kami sudah minta ke pihak lapangan dari PT Supersonic. Tapi hanya janji-jani tanpa realisasi,” kata Haryanto.
Lebih jauh disampaikan, dari 14 armada yang tergabung dalam paguyuban, pihaknya meminta jatah jasa angkut 10 rit setiap hari.
“Karena tak kunjung direalisasi kami turunkan permintaan hanya minta jatah jasa angkut 5 rit tiap hari, tapi juga tak disetujui,” imbuhnya.
Dia mengaku pernah disetujui namun hanya 6 rit dalam seminggu. Pihaknya mengaku keberatan dengan kesanggupan tersebut. Setelahnya, dia mengajak rekan-rekannya mendatangi lokasi penambangan beramai-ramai.
Setelah melalui musyawarah dengan dampingan petugas Polres Gunungkidul, pihak Supersonic selaku penambang menyetujui permintaan itu.
Perwakilan Supersonic, Wage mengaku telah menyetujui permintaan paguyuban sopir. Ada beberapa tuntutan lain yang bukan menjadi kewenangannya, kedepan masih akan dikomunikasikan lebih lanjut.
“Ada permintaan pergantian operator dan mandor di lapangan. Tapi itu di luar kami maka akan saya sampaikan ke pihak yang berwenang di lapangan,” katanya.
Untuk diketahui, lokasi tambang PT Supersonic di wilayah Bedoyo statusnya milik PT AMI. Selama ini pengangkutan hasil tambang ke PT Supersonic di wilayah Mijahan, Semanu banyak memanfaatkan armada angkut dari luar.
Bahkan, paguyuban menengarai armada truk yang digunakan merupakan milik mandor lapangan di lokasi tambang. (Kandar)