Mentransformasi Perpusdes Sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat

oleh -937 Dilihat
oleh
Peer Learning Meeting Perpusdes, upaya membangun perpustakaan desa menjadi pusat kegatan masyarakat. Foto: Gemma & Tuti Hendro.
Peer Learning Meeting Perpusdes, upaya membangun perpustakaan desa menjadi pusat kegatan masyarakat. Foto: Gemma & Tuti Hendro.
Peer Learning Meeting Perpusdes, upaya membangun perpustakaan desa menjadi pusat kegatan masyarakat. Foto: Gemma & Tuti Hendro.

WONOSARI, (KH),– Perpustakaan Desa di Gunungkidul terus digenjot agar mampu sebagai Pusat Kegiatan Masyarakat. Pemkab Gunungkidul juga terus mengupayakan dengan berbagai cara agar hal tersebut dapat terwujud.

Kegiatan Peer Learning Meeting disingkat PLM ini sebagai upaya memfasilitasi proses saling belajar tentang keberhasilan, juga berbagi pengalaman antar perpustakaan desa dan memotivasi membangun kepercayaan diri dengan tujuan tidak patah semangat mengembangkan perpusdesa menjadi pusat kegiatan masyarakat.

“Perpustakaan desa merupakan sarana terdekat masyarakat untuk menjadikannya sebagai pusat kegiatan pelibatan masyarakat. dimana hal tersebut dapat mencapai sebuah keberlanjutan, tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat.” kata Imam selaku Fasilitator Perpuseru dari Cocacola Foundation.

Kegiatan PLM yang telah dilaksanakan oleh KPAD Gunungkidul berlangsung selama 2 hari (17-18 Maret 2015), bertempat di gedung KPAD Gunungkidul. Empat perpustakaan desa yang menjadi dampingan program Perpuseru adalah Perpusdesa Ngupoyo Pinter, Gardu Pintar, Gelis Pintar, beserta Perpusdesa Berseri.

Kegiatan PLM tersebut adalah sarana untuk berbagi atau sharing mengenai dampak yang muncul di masyarakat setelah diadakan berbagai kegiatan pelibatan masyarakat, sharing hambatan dan solusi yang dialami perpusdesa, beserta ketercapaian masing-masing perpusdesa.

Dari kegiatan ini, masing-masing perpustakaan saling berbagi pengalaman keberhasilan maupun hambatan yang dapat menginspirasi perpustakaan lain, dan ketika ada tantangan dapat dipecahkan secara bersama-sama.

PLM hari ke-dua selain mempertemukan 4 perpustakaan desa dampingan Program Perpuseru Cocacola Foundation Indonesia, KPAD Gunungkidul juga menghadirkan para stakeholders yang diharapkan dapat bekerjasama, bersinergi mendukung terhadap pengembangan perpusdesa ini.

Para pemangku kepentingan yang mengikuti adalah Bank BRI, LIPI, PT Telkom, Komunitas Pendongeng, Kantor Kecamatan, PLUT DIY, BPAD DIY, Penerbit PT Erlangga, Media Kabarhandayani, Organisasi Kepemudaan, Penggerak Tim PKK, CV Elmatera, Dishubkominfo, Disperindagkop, BPMPKB GK. Beberapa stake holder pun memberikan berbagai macam informasi dan penawaran yang dapat mendukung keberlangsungan kegiatan dan pengembangan perpusdesa.

Dalam kesempatan tersebut terungkap kendala masalah jaringan internet di Perpusdesa Berseri, Kepek, Saptosari. Sehari setelahnya, Kamis (19/3/2015), PT Telkom didampingi fasilitator Perpuseru terjun langsung ke lokasi untuk mensurvey lokasi Perpusdesa Berseri untuk diberikan bantuan. Stakeholder lainnya menawarkan berbagai macam bentuk sosialisasi atau penyuluhan terkait kebutuhan masyarakat sekitar secara gratis.

“Hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa untuk para perpusdesa, sehingga dapat terus menggerakkan masyarakat untuk berkembang, melakukan kegiatan yang bernilai positif, dengan memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Hal-hal itu tidak lain untuk masyarakat sendiri, meningkatkan kualitas hidup mereka.” pungkas Imam. (Gemma).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar