Mengenal Pransoeh, Penghayat yang Jalankan Ajaran dari Rasul Orang Jawa

oleh -
Sarasehan Pransoeh dengan Dinas Kebudayaan Gunungkidul. (Hadi)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Pransoeh adalah satu dari 10 Penghayat yang bernaung di bawah Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI), Dewan Musyawarah Gunungkidul. Ajaran Pransoeh yaitu ajaran yang berisi ilmu kasukman.

Menurut anggota Pransoeh Gunungkidul, Aryo Sutejo, dalam satu kesempatan sarasehan belum lama ini mengatakan, bahwa ilmu kasukman dan makrifat dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui RasulNya.

“Rasul merupakan priyayi atau orang Jawa asli bernama Romo Resi Pransoeh Sastrosoewignjo,” katanya.

Dalam pemaparan Aryo Sutejo, Pransoeh memiliki dasar dan falsafah ajaran diantaranya adalah :

1. Percaya dan menyembah kepada satu sesembahan yaitu Tuhan Yang Maha Esa

2. Mengakui bahwa Romo Resi Pransoeh Sastrosoewignjo adalah utusan Rasul Allah dan menjadi panutan Umat Pransoeh

3. Mengakui kebenaran semua agama yang diakui secara resmi oleh negara

4. Percaya akan adanya alam ghoib, alam kubur, alam antoro, dan alam akhir

5. Percaya akan kebenaran hukum karma, hukum sebab akibat, hukum ngunduh wohing pakarti

6. Percaya dengan hukum reinkarnasi, urip tumimbal

7. Mengakui bahwa manusia terdiri dari unsur raga, sukma dan nyawa

8. Mengakui adanya dosa asal, dosa warisan dan dosa diri sendiri

Penghayat merupakan salah satu aspek kebudayaan yang menjadi bagian tupoksi Dinas kebudayaan, terutama pada bidang pelestarian adat tradisi.

Acara sarasehan dihadiri sedikitnya oleh 55 orang penganut Pransoeh. Banyak hal yang menjadi bahasan dalam sarasehan tersebut, mulai dari esensi ajaran, nilai yang dianut hingga isu sosial yang berkembang di masyarakat terkait dengan kehadiran Pransoeh.

Baca Juga: Mengenal Kelompok Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Di Gunungkidul (1)

 

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kebudayaan Gunungkidul mendapat kehormatan untuk menerima kitab ajaran Pransoeh yang diberikan secara simbolik dari perwakilan Pransoeh kepada Dinas Kebudayaan Gunungkidul. (Hadi)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar