Mbok Ngasidah Menekuni Profesi Sebagai Pedagang Parut Keliling

oleh -653 Dilihat
oleh
Mboka Ngasidah. Foto : Atmaja
Mboka Ngasidah. Foto : Atmaja
Mbok Ngasidah. Foto : Atmaja

WONOSARI, (KH) — Demi memenuhi kebutuhan hidup berbagai cara dilakukan, mulai dari bekerja hingga berjualan. Usia tidak menjadi halangan untuk tetap semangat bekerja, agar kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi.

Seperti Mbok Ngasidah (80) warga Tambakrejo, Sodo, Paliyan, yang tetap semangat bekerja di usia senjanya. Di terik matahari saat ditemui KH, ia sedang berkeliling pasar Wonosari dan mengetuk pintu warga satu persatu untuk menjual barang dagangannya.

Tanpa alas kaki, panasnya aspal tidak membuatnya mengeluh dan tetap semangat menjual barang dagangannya sepanjang hari. “Ini jualan parut dan tambir, ya harus muter kerumah-rumah, agar cepat laku,” ucapnya, Selasa(07/07/2015).

Dengan modal sebuah gendong kain yang digunakan untuk membawa barang dagangannya tersebut, nenek dari empat orang anak tersebut selalu berjualan berkeliling sekitar pasar Wonosari setiap pasaran, Pon, Pahing dan Kliwon.

Meski anak-anaknya sudah tidak lagi berada dibangku sekolah, tetapi ia mempunyai tekad, selagi masih bisa berjalan dan diberi kesehatan, ia tetap akan bekerja.

Untuk menuju pasar Argosari, Wonosari, ia menggunakan angkutan umum pulang pergi. Hasil dari berjualan parut dan tambir ia kumpulkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Parut dan Tambir dijual Rp 6000. Sehari, ya tidak tentu. Kadang dapat Rp. 60 ribu, kadang dapat Rp. 30 ribu,” ungkapnya.

Saat bulan ramadhan ia tetap berpuasa. Menurutnya, puasa adalah bentuk ibadah sebagai umat muslim.

“Ya, kalau niatnya puasa; tetap berpuasa, meski rutin bekerja,” tandasnya. (Atmaja)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar