YOGYAKARTA, (KH),– Pandemi COVID-19, dampaknya benar-benar dirasakan oleh semua kalangan, tak terkecuali pegawai dan karyawan yang bekerja di sektor swasta. Seperti yang di alami Wulan (30) karyawan sebuah hotel warga Danurejan, Yogyakarta.
Akibat pandemi COVID-19, hotel tempatnya bekerja memutuskan melakukan pengurangan tenaga kerja. Wulan menjadi salah satu karyawan yang dirumahkan menyusul bisnis perhotelan yang meredup.
Pasca berhenti bekerja, ia lantas berusaha mencoba peruntungan dengan merintis usaha kecil-kecilan. Wulan kemudian memutuskan mencoba peluang usaha telur asin guna menambah pemasukan.
“Awal mula ide bisnis telur asin ini dipilih karena produknya awet dan tahan lama,” kata Wulan, Sabtu (9/4/2021) saat ditemui di kediamannya.
Mengenai cara pembuatannya, Wulan melihat tutorial membuat telur asin melalui kanal Youtube. Sebagai permulaan, Wulan hanya mencoba membuat 50 butir.
Setelah produknya siap, ia kemudian menjualnya ke warga dan warung terdekat dengan harga Rp2.800 per butir. Ternyata, respon pasar sangat baik. Banyak yang berminat dan menyukai rasa olahan telur asin yang masir.
“Karena banyak pesanan saya memutuskan untuk menambah jumlah produksi telur asin. Sebelumnya 50 butir menjadi 150 hingga 200 butir tiap dua hari,” imbuh Wulan.
Wulan mengaku membuat telur asin tidak semudah yang dibayangkan, ada beberapa kendala seperti tidak selalu memperoleh bahan telur yang sesuai grade. Adakalanya telur kondisinya retak saat proses panen atau ketika proses pengukusan.
Untuk telur yang retak, Wulan mencoba berkreasi. Alternatif lain yang diupayakan yakni dengan mengolahnya menjadi kerupuk telur asin dan pepes telur asin. Upaya itu ditempuh agar ia tetap mendapatkan keuntungan.
Wulan menunjukkan keuntungan. Dari tiap penjualan 200 telur asin, laba yang ia peroleh cukup lumayan. Sekitar Rp70 hingga Rp100 ribu.
“Alhamdulillah bisnis yang iseng saya lakukan dapat menambah pemasukan di masa pandemi ini. Saya tidak menyangka banyak masyarakat yang minat dan memesan telur untuk dikonsumsi sendiri bahkan dijual kembali di warung meraka,” kata Wulan bersyukur.
Wulan lantas berpesan, bagi karyawan yang terkena PHK akibat pandemi tak perlu putus asa. Masih banyak peluang memulai wirausaha.
“Semua tergantung bagaimana kita mau atau tidak berusaha,” tukas Wulan.
Penulis : Nurul Arifin dan Ignatius Soni Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa).