WONOSARI, kabarhandayani – Ajang kompetisi Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya tinggal menunggu pertandingan partai puncak. Setelah 2 sekolah tingkat SLTP terlebih dahulu lolos ke partai final, hari ini Rabu (14/5/2014) di Stadion Gelora Handayani SMAN 4 Jogja dan SMAN 1 Lendah Kulonprogo juga dipastikan melaju ke final yang akan diselenggarakan Jumat (16/5/2014).
Anwar, pelatih SMAN 1 Lendah mengungkapkan telah bersiap menghadapi lawannya di partai pamungkas nanti. Meski lawannya nanti adalah tim SMAN 4 Jogja yang telah teruji kualitasnya, namun ia tak pernah pesimis akan permainan tim asuhannya.
“Kita akan bermain lepas. Soal menang atau kalah itu yang kedua. Yang pasti kita selalu optimis dengan menerapkan permainan bertahan dengan pengawalan ketat pada semua lini,” ujar Anwar.
Pada partai semi final, kedua sekolah sama-sama memetik kemenangan. SMAN 4 jogja menaklukkan SMAN 1 Sewon Bantul dengan skor 2-1, sedangkan SMAN 1 Lendah Kulonprogo mengalahkan SMAN 1 Ngaglik Sleman berskor 6-4.
Pertandingan keras terjadi pada partai semi final SMAN 4 Jogja berhadapan SMAN 1 Sewon. Kedua sekolah yang memiliki program Kelas Bakat Istimewa Olahraga ini sama-sama menunjukkan permainan penuh talenta.
Wakil Kota Madya Jogja pada masa paruh pertama sempat tertinggal 0-1. Namun kartu merah yng diterima M Arif, pencetak gol menit 20 untuk SMAN 1 Sewon Bantul, membuat permainan anak-anak didikan Ridwan Fauzi ini jadi melemah. Hal ini tak disia-siakan kubu SMAN 4 Jogja. Beberapa kali serangan yang mereka lancarkan akhirnya berbuah 2 gol yang kesemuanya dicetak oleh Rivaldi R pada menit 46 dan 2 menit menjelang permainan usai.
Permainan yang tak kalah menguras tenaga juga terjadi pada partai wakil Sleman dengan Kulonprogo. Pada awal babak pertama, SMAN 1 Lendah menunjukkan taji dengan mencetok gol pertamanya melalui sepakan tajam Daniel menit ke-12. Skor 1-0 ini bertahan hingga akhir babak pertama bahkan saat permainan memasuki akhir paruh waktu kedua.
Sial bagi SMAN 1 Lendah, memasuki masa injuri time terjadi kemelut di depan gawangnya sendiri dan tidak bisa diantisipasi sang kiper sehingga dengan sedikit sentuhan, bola muntahan dapat dimanfaatkan Hanan Y, striker SMAN 1 Ngaglik untuk menyamakan keadaan menjadi 1-1. Skor ini memaksa pertandingan harus ditutup dengan adu pinalti.
Dewi fortuna rupanya masih berpihak pada SMAN 1 Lendah. Melalui drama adu pinalti yang dilakukan hingga petang hari, SMAN 1 Lendah tetap unggul karena mampu mengumpulkan 6 gol dan SMAN 1 Ngaglik Sleman hanya berhasil memetik 4 gol.
Penulis: Sumaryanto