Libatkan 636 Armada, Dishubkominfo Persiapan Hadapi Mudik 2016

oleh -
oleh
Bus AKDP sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga, Selang, Wonosari. KH/ Kandar
iklan dprd
Bus AKDP sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga, Selang, Wonosari. KH/ Kandar
Bus AKDP sedang ngetem di Terminal Dhaksinarga, Selang, Wonosari. KH/ Kandar

WONOSARI, (KH)— Angkutan lebaran merupakan kegiatan rutin tiap tahun berupa tradisi Mudik, Dimana kebutuhan sarana angkutan umum meningkat, maka akan terjadi frekuensi keberangkatan yang tinggi. Kecepatan frekuensi keberangkatan tidak terimbangi frekuensi kedatangan di terminal karena disebabkan faktor hambatan atau kemacetan karena padatnya sepanjang jalan jalur mudik.

Dengan begitu pihak-pihak terkait melakukan langkah persiapan guna mengantisipasi masalah yang rentan timbul termasuk diantaranya pelanggaran oleh angkutan umum karena tingginya permintaan. Berdasar data dan fakta terbaru Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) juga telah melakukan sejumlah persiapan dengan melakukan prediksi sebagai dasar penyelenggaraan angkutan lebaran 2016 M/ 1437 H.

Kepala Dishubkominfo, Ir Purnama Jaya melalui Kabid Transprtasi, Drs Kuncoro Budi Santoso memaparkan sejumlah prediksi dan persiapan menghadapi mudik lebaran tahun ini. Kuncoro mengatakan, penyelenggaraan angkutan lebaran akan berlangsung selama enam belas hari, dimulai tanggal 29 Juni 216 (H-7) hingga 14 Juli 2016 (H+7).

“Prakiraan puncak arus mudik pada Sabtu-Selasa, 2-5 Juli 2016 (H-4 hingga H-1). Sedangkan arus balik pada Selasa- Jumat, 12-15 Juli 2016 (H+5 hingga H+8),” ungkap Kuncoro beberapa waktu lalu.

iklan golkar idul fitri 2024

Diprediksi, lanjut dia, juga akan terjadi peningkatan arus lalu lintas sehingga timbul kemacetan dibeberapa titik diantaranya Jl. Brigjen Katamso (depan pasar Argosari), mengingat kondisi dan daya tampug parkiran sangat terbatas sehinga tidak mampu menampung kendaraan.

Maka, sebagai antsipasi terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas mulai H-3 hingga H-1 semua kendaraan angkutan barang dan kendaraan besar lainnya dilarang parkir disepanjang Jl. Brigjen Katamso.

Selain itu perkiraan kemacetan juga akan terjadi di sejumlah persimpangan yag sudah diatur Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL), diantaranya dari arah-barat ke timur dari simpang empat Gading hingga simpang empat Tegalsari, lalu dari timur ke barat dimulai dari simpang empat Karang mojo sampai simpang empat Wukirsari, maka dilakukan antisipasi dengan menambah durasi lampu hijau berdasar pembagian  arah tersebut.

“Kemacetan juga akan terjadi di ruas jalur-jalur wisata, ini terjadi pada H+ karena arus balik bertemu dengan pengendara yang hendak berwisata,” jelas Kuncoro.

Upaya lain dengan membuat sedikitnya 8 posko dan pos pantau, yang akan diisi petugas gabungan baik dari Dishubkominfo Kepolisian dan lainnya. Posko tersebut diproyeksikan untuk mengatasi kemacetan, kecelakaan lalu linntas, pendataan kedatangan dan keberangkatan.

“Posko terdiri dari Posko induk di Dishubkominfo, posko Siyono, Posko Terminal Semin, Posko Baron, Posko Terminal Wonosari, dan Posko Bejiharjo,” rinci dia.

Selain itu, terdapat Posko Kantor LPPL sebagai penyampai informasi mengenai arus lebaran baik mengenai situasi lalu lintas mudik-balik serta lalu lintas wisata. Sedangkan Pos pantau dilokasi rawan macet diantaranya berada di pos Rest Area Bunder, Taman Parkir, JJLS, Tepus dan Pantai Pulang sawal.

Pihaknya menyampaikan dari Dishubkominfo sendiri akan menerjunkan 131 personil. Sedangkan untuk ketersediaan armada umum  ada sebanyak 636 kendaraan meliputi angkutan AKAP 150 unit, angkutan AKDP 75 unit, angkudes 400 unit, dan angkot 40 unit. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar