WONOSARI, (KH),-Pemerintah terus mendorong agar petani semakin berdaya melalui bidang usaha pertanian. Dorongan agar petani maju, mandiri serta modern diwujudkan dalam skema penyediaan subsidi permodalan berbunga rendah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam kesempatan sosialisasi KUR kepada petani dari 153 Kelompok Tani (Poktan) di ruang pertemuan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, kepala DPP, Ir.Bambang Wisnu Broto menjelaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki target pertanian tumbuh 7% selama kurun waktu 2020-2024.
“Petani agar bergerak maju, menjadi mandiri, dan modern. Petani dapat mengakses KUR untuk usaha pertaniannya,” kata Bambang.
Dirinya berpesan agar petani tidak melulu mengandalkan pemerintah. Menurutnya kemandirian petani dapat dimulai salah satunya dengan mengakses KUR dan memulai atau mengembangkan usaha bidang pertanian.
“Target tahun 2020 KUR terserap sebanyak Rp. 50 Triliun untuk wilayah di seluruh Indonesia,” kata Bambang lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur BPD DIY, Cabang Wonosari, Plati Soulistyanti menjelaskan, bahwa kredit KUR untuk pertanian dibagi menjadi 2, yaitu kredit mikro kecil dengan plafound pinjaman sampai dengan Rp 25 juta dan kredit retail sampai dengan Rp 500 juta.
“Pada tahun 2019 Bank BPD DIY Cabang Womosari menyalurkan KUR sebesar Rp. 71,27 Miliar dan tahun 2020 ditargetkan tersalur Rp. 83,4 Miliar,” jelas Plati.
Pihaknya berharap tahun ini semakin banyak petani yang berminat mengakses KUR. Karena, banyak kemudahannya diantaranya bunga rendah yakni hanya 6% per tahun. Di luar itu juga tidak ada biaya administrasi peminjaman.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan penanda tanganan akad kredit KUR bagi petani pembudiya ulat jerman, Suyanto warga Ngoro-oro Patuk sebesar Rp 110 juta.