Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Sumitro, jumlah penderita DBD di Gunungkidul terus bertambah. Sejak Januari lalu, tercatat 376 warga Gunungkidul terjangkit DBD. Adapun dari keseluruhan warga yang terjangkit, 3 diantaranya meninggal dunia karena gigtan nyamuk Aedes Aegypti itu.
“Kasus DBD tertinggi ditemukan di wilayah Kecamatan Wonosari, Ponjong, Karangmojo, dan Playen,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kelor, Setyowati mengatakan, wilayahnya mendapat prioritas pengasapan karena terdapat kasus DBD.
“Sudah 9 warga terjangkit DBD. Selain itu ada beberapa warga lain dalam perawatan dengan gejala mirip DBD,” kata dia.
Kegaiatan pengasapan tidak hanya dilakukan menyasar dalam rumah, namun juga merata di titik-titik pekarangan yang dicurigai menjadi tempat berkembangnya nyamuk. (Kandar)