Klaster Covid Balai Dikmen, Saat Rapidtes Non Reaktif, Ketika Swab Positif

oleh -483 Dilihat
oleh
ilustrasi. (istimewa/radar kudus)

WONOSARI, (KH)– Klaster baru penyebaran Covid 19 di Gunungkidul, berasal dari lingkungan Balai Pendidikan Menengah (Dikmen). Kalster ini mulai terdeteksi beberapa hari yang lalu. Ada belasan pegawai di lingkungan Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunungkidul yang dinyatakan positif Covid19.

Kepala Balai Dikmen Gunungkidul, Drs Sangkin membenarkan hal tersebut.

“Kini pihak Balai Dikmen memberlakukan Work From Home (WFH) untuk semua pegawai,” ujar Sangkin ketika di konfirmasi Minggu (27/12/2020).

Sangkin menceritakan awal mula kejadian yang membuat lingkungan Balai Dikmen menjadi klaster baru penyebaran Covid 19.

“Bermula dari Pegawai Dikmen yang mengikuti kegiatan di sebuah Hotel, sepulang dari hotel, ada 3 rekan kerja yang mengaku mengalami sakit meriang,” Cerita Sanking.

Dua dari tiga orang tersebut akhirnya dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan dan pengecekan lebih lanjut. Oleh pihak Rumah sakit ke tiga pegawai ini kemudian dilakukan rapid test. “Dan dari hasil rapid test ini ketiganya dinyatakan reaktif,” tutur Sangkin.

“Dari dua orang tersebut selanjutnya dilakulan uji swab dan 1 orang dinyatakan positif sementara satu lagi dinyatakan negatif. Bersamaan dengan itu teman seruangan juga meriang. Mereka kemudian berobat dan terus membaik,” lanjutnya.

Karena dari uji Swab ada yang di nyatakan positif, pihaknya kemudian meminta untuk rapid test semua pegawai Balai Pendidikan Menengah Gunungkidul. Akhirnya Rapid test-pun digelar bekerjasama dengan pihak Puskesmas terdekat.

“Dari rapid test tersebut semuanya dinyatakan non reaktif, dan semua berangsur membaik,” terangnya.

Selanjutnya Sangkin meminta pihak Puskesmas untuk melakukan uji swab kepada semua pegawai Dikmen. Anehnya, ternyata hasilnya ada 13 orang yang positif. Lalu 13 orang tersebut melaksanakan isolasi mandiri.

“Setelah hasil Swab keluar dan terdeteksi ada 13 pegawai yang positif, kami langsung mengajukan WFH kantor, dan saat ini seluruh ruangan sudah disemprot untuk upaya sterilisasi,” ujarnya.

Sangkin juga menyampaikan, selain pihak pegawai Dikmen, pihaknya menghimbau dari sekolah-sekolah yang kontak langsung dengan pegawai Dikmen untuk melakukan rapid test secara mandiri.

“Saat ini sudah banyak pegawai sekolah yang melapor ke Dikmen dan semua non reaktif, sehingga kami belum memutuskan sekolah untuk melaksanakan WFH,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawati, sebelumnya menyebut jika ada 15 orang pegawai Dikmen yang dinyatakan positif Covid19.

“Prosedural penanganan sudah kami tempuh, Tracing kontak sudah dilakukan baik di lingkungan kerja ataupun di lingkungan keluarga, dan pasien yang dinyatakan positif, sudah dilakukan tindakan isolasi mandiri di rumah ataupun di Rumah Sakit (RS),” terangnya. [Edi Padmo]

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar