Kemarau, 355 Telaga Di Gunungkidul Mengering

oleh -1086 Dilihat
oleh
Telaga Lemah Mendak di Kecamatan Semanu mengering. KH/ Kandar.

GUNUNGKIDUL, (KH),– Akibat musim kemarau, sekitar 355 telaga di Gunungkidul diprediksi mengering. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Taufik Aminudin, Kamis, (18/7/2019) ketika ditemui di kantornya.

Prediksi jumlah telaga yang mengering tersebut didasarkan pada pengamatan kondisi telaga saat terjadi musim kemarau tiap tahun. Durasi rata-rata kemarau yang terjadi membuat sekitar 355 telaga mengering. Jika durasi kemarau terjadi lebih lama, tentu saja jumlah yang terancam mengering lebih banyak lagi.

Sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa periode kemarau tahun ini lebih panjang, maka pihaknya meyakini jumlah telaga yang mengering lebih dari 355 telaga.

“Jumlah yang mengering untuk tahun ini diprediksi lebih banyak,” ujar Taufik Aminudin.

Dirinya menyebutkan, jumlah telaga di Gunungkidul seluruhnya ada 460 telaga. Hingga saat ini, telaga yang telah disurvei sebanyak 306 telaga. Pendataan terhadap telaga-telaga tersebut dilakukan setiap dua tahun sekali. Survei dilakukan diantaranya untuk mengetahui kondisi, termasuk daya tampung dan luas telaga.

 

“Saat musim penghujan seluruh telaga di Gunungkidul dapat menampung air kurang lebih sebanyak 5.149.954,75 meter kubik. Kemudian saat musim kemarau air keseluruhan tinggal 1. 119.386,70 meter kubik,” ungkap Taufik.

Selain DPUPRKP, pihak yang melakukan survey terhadap kondisi telaga yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak.

Menurutnya, meski sebagian besar tak lagi dimanfaatkan untuk konsumsi, namun keberadaannya masih sangat penting bagi masyarakat. Untuk daerah yang minim sumber air bersih telaga diantaranya masih dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, dan mengairi tanaman sayur atau pertanian di sekitar telaga.

“Telah mengalami pergeseran fungsi mulai sekitar tahun 2000 semenjak masuknya jaringan PDAM dan SPAMDes,” imbuh Taufik.

Sementara itu, Kasi Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sapto Wibowo mengungkapkan, kemarau telah membuat sebagian warga di 14 kecamatan di Gunungkidul kesulitan mendapat air bersih.

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar