PLAYEN, (KH),– Dai nyeleneh, Gus Miftah yang mulanya dikenal lewat kegiatan dakwahnya di tempat hiburan malam hadir di Gunungkidul. Pimpinan Ponpes Ora Aji ini memberikan tausiyah pada acara pengajian akbar dalam rangka silaturahmi kamtibmas, sinergitas TNI, Polri, Pemda dan masyarakat Kabupaten Gunungkidul, Kamis, (19/7/2019).
“Isu agama saat ini tidak jarang digunakan sebagai pemecah belah bangsa,” kata dia saat berceramah di Gedung Serba Guna Siyono, Playen, Gunungkidul. Kelompok tertentu dianggap sengaja melakukan propaganda demi suatu tujuan.
Untuk itu, ajak dia, kembali membumikan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dicerminkan dalam setiap sikap dan langkah menjadi upaya yang tepat untuk melawan propaganda.
“Tak lain demi mempersatukan bangsa di tengah perbedaan agama atau keyakinan,” imbuh dia.
Untuk konteks Gunungkidul, kerukunan umat beragama dinilai telah terjaga dengan baik. Adanya wadah dalam bentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang berisi perwakilan masing – masing agama merupakan komitmen nyata implementasi Pancasila.
“Pemahaman ukhuwah yang benar akan melahirkan kenyamanan dan ketenangan di masyarakat. Sehingga agama benar-benar dilaksanakan dengan sepenuh hati,” tutur pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady. SH. SIK. MH., mengajak masyarakat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas. Sebab, keamanan dan kenyamanan bukan hanya tugas TNI atau Polri saja, namun merupakan tanggungjawab bersama.
“Sebentar lagi akan dilaksanakan Pilkades Serentak di 58 desa di Gunungkidul serta disusul Pilkada 2020, semoga berjalan kondusif,” harap dia.
Smentara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, DR Immawan Wahyudi mengingatkan bahwa semua memiliki tanggungjawab moral dalam menciptakan situasi yang kondusif khususnya di Wilayah Gunungkidul berdadarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Pemda Gunungkidul memberikan apresiasi kepada Jajaran TNI: Kodim 0730 dan Polri: Polres Gunungkidul yang telah menjalin sinergitas dalam menjaga situasi yang aman, tenang dan kondusif,” tutur Immawan. (Setyaningsih)