Kecelakaan Maut Sebabkan 2 Anak Meninggal Dunia, Berikut Kronologinya

oleh -1969 Dilihat
oleh
Warga berkerumun di lokasi kecelakaan. (Istimewa)

PLAYEN, (KH),– Kecelakaan maut merenggut dua korban jiwa terjadi di ruas jalan Playen-Getas, tepatnya di sebelah timur SD Getas, Padukuhan Ngrunggo, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen, Gunungkidul.

Insiden terjadi hari Selasa (11/5/2021), sekitar pukul 20.00WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan mobil jenis Avanza dengan nomor Polisi B 2087 BOK, yang dikemudikan oleh Bagas Sya’bani (27), warga Padukuhan Getas, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen dan sepeda motor Supra fit tanpa nomor polisi yang dikendarai dua orang anak di bawah umur yang berboncengan.

Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi, mengatakan, kecelakaan maut itu berawal saat Bagas dengan Toyota Avanza melaju dari arah Playen menuju Getas.

“Sesampainya di sebelah timur SD Ngrunggo, pada posisi jalan yang menurun, mobil Avanza yang dikendarai Bagas keluar jalur, dan menabrak sepeda motor dari lawan arah,” terang Hajar.

Mobil Avanza yang hilang kendali, menabrak Sepeda motor jenis Honda Supra Fit tanpa nomor Polisi yang melaju dari arah berlawanan.

“Dua korban tersebut adalah Ipnu Tri Yullianto (14), dan Fiki Ginanjar (14). Keduanya warga Ngrunggo, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen,” lanjut Hajar.

Akibat tabrakan itu kedua kendaraan masuk ke area persawahan dengan kondisi ringsek dan rusak parah. Sepeda motor dalam posisi di bawah mobil Avanza. Sementara kedua pengendara motor terpental membentur parit.

“Dua korban mengalami luka berat di kepala dan akhirnya meninggal dunia,” pungkas Hajar.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gunungkidul mengungkapkan, dua korban mengalami cidera berat di kepala. Keduanya sempat dilarikan ke RS Nur Rohmah.

“Namun, sesampainya di rumah sakit nyawa ke-duanya tak bisa tertolong,” kata dia.

Martinus menghimbau kepada seluruh pengguna kendaraan, agar selalu hati-hati dan menaati aturan berlalu lintas.

“Jangan pernah memaksakan diri mengemudikan kendaraan apabila kondisi badan lelah atau mengantuk. Sebab, berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan yang lain,” pungkas Martinus. (Edi Padmo)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar