Dikisahkan, sewaktu Pangeran Puger kembali ke Pleret dari Kartasura, ia memanggil para pengikutnya. Intinya siapa yang mau ikut dirinya ke Kartasura supaya mempersiapkan boyongan. Yang mau menetap tinggal di Pleret dipersilakan, dan yang mau kembali ke desanya masing-masing juga dipersilakan.
Ki Hongojoyo dan keluarga dan para prajurit pengikutnya termasuk bagian yang ingin pulang ke desa asalnya. Pada Sabtu Wage 17 Jumadilawal 1604 Jawa atau 14 Juli 1680 M, Honggojoyo menghadap Pangeran Puger untuk memohon diri pamit kembali ke Dhusun Karangkuwang. Pagi hari berikutnya, Ki Honggojoyo, istri dan para pengikutnya melakukan perjalanan dari kraton Pleret menuju ke timur ke arah perbukitan hutan di mana terletak Dhusun Karangkuwang.
Pertapaan Raden Ayu Tanjungsari di Song Putri
Disebutkan bahwa Pangeran Pengalasan atau Raden Bondan Surati memiliki kakak perempuan yang bernama Raden Ayu Tanjungsari. Ayu Tanjungsari tinggal di Song Putri, tempat sumber air yang berada di sebelah barat Karangkuwang. Di tempat itu, ia menjalani laku prihatin sehingga disebut Kalipepe. Pada suatu hari, datanglah Bondan Surati ke tempat tinggal Ayu Tanjungsari untuk memberitahukan, bahwa atas petunjuk gaib dari Yang Maha Kuasa, maka laku prihatin mereka sebagai pelarian Majapahit harus berpindah ke wilayah sebelah selatan. Sebagai penutup laku prihatin di Kalipepe, Ayu Tanjungsari kemudian menyiapkan ubarampe bermaksud melaksanakan kenduri untuk berpindah tempat.
Nama Ngleri Berasal dari peristiwa Nasi yang Dieleri
Setelah selesai mengabdi kepada kerajaan Mataram di Kraton Pleret, rombongan Ki Honggojoyo kembali pulang ke kampung halaman mereka di Dusun Karanguwang atau Pocung. Dusun Karangkuwang atau Pocung terletak di kawasan pegunungan dan hutan lebat di sisi sebelah timur negara agung Mataram.
Dalam perjalanan pulang, hampir sampai di Dhusun Karangkuwang, mereka melintas sumber air Song Putri, tempat di mana Raden Ayu Tanjungsari dan para pengikutnya melakukan lalu prihatin. Pada saat rombongan Ki Honggojoyo melintas, Ayu Tanjungsari dan para pengikutnya sedang mempersiapkan pelaksanaan kenduri.