WONOSARI, kabarhandayani.– Kasus gizi buruk yang menimpa balita masih ditemukan di Gunungkidul. Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat, sebanyak 19 balita di Kabupaten Gunungkidul mengalami gizi buruk yang dibawa sejak lahir.
“Pendataan awal ada 193 belita yang menalami gizi kurang baik, setelah dilakukan penyaringan kembali oleh Dinas Kesehatan, hanya ada 19 balita yang mengalami gizi buruk,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Bekti Pratiwi, Jumat (26/9/2014).
Dia menjelaskan, ada 40.458 balita yang ada di Kabupaten Gunungkidul, selain 19 balita yang mengalami gizi buruk, terdapat 2.777 balita yang mengalami gizi kurang. Kini masalah tersebut menjadi perhatian serius oleh Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Kesehatan.
“Pemberian makanan tambahan kepada balita sudah kita lakukan, kita juga membuka klinik pemulihan gizi di Puskemas 1 Ponjong,” jelasnya.
Bekti mengatakan, balita yang mengalami gizi buruk terdapat hampir di seluruh kecamatan di Gunungkidul. Dinas kesehatan mencatat, balita yang mengalami gizi buruk memiliki penyakit bawaan seperti flek paru-paru, kelainan jantung.
“Indikator untuk mengetahui bayi tersebut mengalami gizi buruk, biasanya kita bandingkan ukuran badan dengan bayi lain seusianya. Sebagian besar memang karena penyakit bawaan, bukan karena murni kurang gizi,” katanya.
Terpisah Ketua PKK Gunungkidul, Zulfiyanti Immawan Wahyudi menambahkan, pihaknya mengaku telah berupaya keras memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu agar mengetahui pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.
“Peran Pos yandu itu sangat penting, kita menempatkan 2 penyuluh di seluruh posyandu di Gunungkidu yang jumlahnya mencapai 1467 Posyandu,” pungkasnya.(Juju/Tty)