WONOSARI,(KH)–Kedatangan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa membawa harapan baru bagi warga binaan Dinas Sosial Provinsi usai menjalani rehabilitas bagi gelandangan dan pengemis. Tak hanya bagi warga di DIY, Khofifah juga meminta pemerintah kabupaten dan kota lainnya meniru DIY dalam penyiapan lahan relokasi bagi pengemis, gelandangan dan orang terlantar.
Khofifah mengatakan, Daerah istimewa Yogyakarta merupakan salah satu proyek percontohan atau pilot project rumah bagi PGOT sesuai dengan program Desaku Menanti yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis. Sebelumnya, program tersebut berhasil di Pasuruan dan dinyatakan berhasil oleh BPK.
“DIY memberikan inspirasi bagi daerah lain karena di sini sudah ada Perda penanganan gelandangan dan pengemis. Jika tidak punya Perda, dasar hukumnya akan lemah,” kata Khofifah.
Usai mengajak warga berkomunikasi dan melihat kondisi rumah, Mensos mengatakan akan mendorong pemda lainnya untuk menyontek langkah Pemprov DIY menyiapkan lahan untuk dibangun rumah bagi PGOT. Setelah tersedia lahan, Kemensos akan meyiapkan bahan bangunan rumah, jaminan hidup, usaha ekonomi produski, dan isi hunian tetap. Hal ini untuk memfasilitasi bagi mereka yang sudah memperoleh pelatihan keterampilan untuk membuka usaha.
“Tentang jaminan hidup juga kita siapkan agar mereka tidak kembali ke pekerjaan sebelumnya,” pungkasnya.(Maria Dwianjani)
Posted from WordPress for Android