Hujan Turun Diprediksi Masih 3 Minggu Lagi, Hasta Karya Kirim Air Ke Gunungkidul

oleh -
Ketua Umum Hasta Karya Drs Gandung Pardiman MM beri bantuan air warga Purwosari.

PURWOSARI, (KH),– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terus melakukan dropping air ke berbagai wilayah kecamatan yang mengalami krisis air. Saat ini permintaan dropping air naik, dari 14 menjadi 15 kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edi Basuki mengatakan, beberapa wilayah yang tergolong parah mengalami kekeringan akibat dampak kemarau diantaranya; Kecamatan Purwosari, Panggang, Girisubo dan Rongkop.

Diungkapkan, 4 kecamatan tersebut paling banyak menyedot alokasi dropping air dari BPBD. Saat ini anggaran milik BPBD telah habis, namun dana yang masuk dari berbagai donatur, baik paguyuban, BUMD, BUMN, swasta serta alumni dikelola untuk melanjutkan dropping air menggunakan 5 armada yang dimiliki.

“Sebagian dana juga diserahkan ke kecamatan untuk melanjutkan dropping air dengan armada kecamatan,” kata dia.

Terang Edi, berdasar informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan akan turun minggu pertama bulan November. Namun demikian air yang tertampung di Bak Penampungan Air Hujan (PAH) diminggu pertama belum bisa digunakan untuk konsumsi. Untuk itu dropping air masih akan dilakukan pada minggu pertama sejak hujan turun.

Edi menambahkan, jika nanti hingga habis Oktober belum juga terjadi hujan akan ditetapkan status darurat kekeringan. “Kemudian akan kita ajukan ke Bupati untuk mencairkan dana belanja tak terduga,” imbuh Edi.

Bertujuan untuk ikut mengurangi beban warga yang terdampak kemarau panjang, Ormas Hasta Karya mengirimkan bantuan air ke Kecamatan Purwosari, Selasa, (15/10/2019). Angota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ormas Hasta Karya, Drs HM Gandung Pardiman, MM disela penyerahan bantuan air menyampaikan, sebanyak 1.200 air tangki akan dibagikan ke seluruh wilayah DIY.

“Kegiatan baksos ini juga dalam rangka syukuran HUT Partai Golkar ke 55 yang jatuh pada tanggal 20 Oktober mendatang,” jelas dia.

Salah satu titik penyerahan bantuan air berada di Dusun Temon, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari. Adapun air yang dikirim menyasar bak penampungan umum, tempat ibadah, fasilitas umum dan langsung ke masing-masing rumah tangga. Untuk tahap awal, distribusi air yang dilakukan berjumlah 20 tangki.

Camat Purwosari, Purwono, SIP MSi, mewakili warga mengucapkan terimakasih atas kepedulian yang diwujudkan dalam bentuk bantuan air bagi wilayahnya. “Air sangat kami nantikan. Semoga amal baik ini mendapat balasan setimpal,” ujar dia.

Ia ungkapkan, tidak jauh dari wilayah Dusun Temon sebetulnya ada sumber air bawah tanah di dalam sebuah gua. Namum pengangkatan yang sempat dilakukan menggunakan pembangkit tenaga surya tidak berlangsung lama, bahkan saat ini mangkrak. Sehingga wilayah yang sebelumnya teraliri air dari sumber tersebut kembali mengalami krisis air. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar