Dalam pidato yang dibacakan disinggung bahwasannya ciri guru professional itu ada 3. Immawan bacakan, Pertama, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik.
“Perubahan zaman mendorong guru agar dapat menghadirkan pembelajaran abad XXI, yaitu menyiapkan peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi,” jelas Immawan.
Lanjutnya, hal tersebut tentu tidak akan dapat diwujudkan jika para guru berhenti belajar dan mengembangkan diri.
Kemudian yang kedua, seorang guru yang profesional hendaknya mampu membangun kesejawatan. Bersama rekan-rekan sejawat, guru terus belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan untuk mengikuti laju perubahan zaman.
Bersama teman sejawatnya pula guru terus merawat marwah dan menguatkan posisi profesinya. Jiwa korsa guru harus senantiasa dipupuk agar dapat saling membantu dan mengontrol satu sama lain.
Lantas ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya. Para guru Indonesia adalah para pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas, dan tanggung jawab mulia sebagai panggilan jiwa.
“Dengan segala tantangan dan hambatan, para guru Indonesia berada di garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa,” tegas Immawan.
Upacara tersebut diikuti sejumlah tokoh penting, diantaranya; Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady SH SIK MH, Kepala PN Wonosari, Kusnul Kotimah SH MH, Kepala Kejaksaan, Asnawi Mukti SH MH dan lain-lain. Sebelum upacara dimulai terlebih dahulu diawali dengan launching Senam PGRI dari gabungan Cabang PGRI di Kabupaten Gunungkidul. (Kandar)