WONOSARI,(KH).– Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memprogramkan seluruh desa yang berada di DIY wajib memiliki fasilitas perpustakaan pada tahun 2015 mendatang. Hal ini dilakukan guna mendorong minat baca masyarakat.
Program perpustakaan merata ini diungkapkan oleh Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Yogyakarta Budi Wibowo, saat mengikuti road-show promosi minat baca yang digelar oleh Perpustakaan Nasional RI di Bangsal Sewoko Projo Wonosari, Selasa (28/10/2014) kemarin.
“Nantinya program satu desa satu perpustakaan diharapkan dapat membantu meningkatkan minat baca masyarakat,” papar Budi.
Ia menjelaskan, meskipun Yogyakarta mendapat julukan kota pelajar, kesadaran masyarakat untuk menjadikan perpustakaan sebagai sumber ilmu masih sangat minim. Dengan alasan itu, berbagai fasilitas akan dibuat untuk mendongkrak minat baca masyarakat akan segera dihadirkan.
“Masyarakat mempunyai kecenderungan yang buruk, betah membaca media sosial dari pada membaca buku, selain itu masyarakat juga gemar membeli pulsa dari pada membeli buku. Ini kebiasaan yang perlu diubah,” jelasnya.
Budi mengungkapkan, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mencari bahan bacaan, BPAD Yogyakarta bekerjasama dengan dinas terkait akan meluncurkan website Library For All. Melalui web ini, diharapkan masyarakat dapat mencari referensi sesuai dengan yang diinginkan.
“Web ini nantinya dapat diakses seluruh masyarakat, untuk mencari buku yang diperlukan. Dengan membuka web ini masyarakat akan dimudahkan mengakses buku dan referensi lain,” paparnya.
Sementara, Kepala KPAD Gunungkidul Sugiyanto menegaskan, banyak program yang akan dikerjakan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Selain melakukan promosi langsung, berbagai lomba akan diadakan untuk menarik minat masyarakat berkunjung ke perpusatakaan.
“Kita mendukung program satu desa satu perpusatakaan yang digagas Gubernur. Mudah-mudahan setelah program ini dilaskanakan, minat baca masyarakat Gunungkidul meningkat,” pungkasnya. (Juju/Bara)