Gelar Budaya untuk Anti Kekerasan Anak

oleh -
oleh
iklan dprd

TANJUNGSARI, (KH) — Sejumlah 16 sanggar seni budaya anak di Gunungkidul tampil memukau penonton yang hadir dalam gelar budaya anak dalam rangka memperingati hari ulang tahun Sanggar Garuluku yang ke-4, Sabtu (25/10/2014) di Padukuhan Pucung Desa Kemadang.
Pagelaran seni budaya ini menampilkan berbagai atraksi seni dan drama yang diperankan oleh ratusan anak-anak. Secara bergantian mereka maju di atas pentas menunjukkan keahlian mereka dalam menari, bernyanyi dan berbagai atraksi yang lain.
Bupati Gunungkidul, Badingah SSos secara resmi membuka pagelaran budaya yang diikuti sanggar-sanggar anak dari berbagai kecamatan. Pembukaan acara dibuka oleh bupati dengan pemukulan gong. Dalam kesempatan ini hadir juga Ketua DPRD Gunungkidul Suharna SE, serta beberapa anggota dewan lain.
Dalam sambutannya Bupati mengapresiasi perkembangan seni budaya khususnya pada generasi muda dan anak-anak. Selain itu ia akan berusaha untuk memberikan fasilitas yang lebih memadai.
“Saya senang dengan adanya sanggar-sanggar budaya yang memperhatikan anak-anak. Mereka harus dibina mencintai budaya sendiri dan tetap harus menyelasaikan program wajib belajar 9 tahun. Bahkan usahakan sampai SMA atau perguruan tinggi,” ucap Bupati.
Dede Apriyanto, salah satu panitia penyelenggara menuturkan, tema yang dibawakan dalam gelar budaya anak kali ini selain untuk menampilkan keahlian seni budaya juga memiliki misi untuk pencegahan terhadap kasus kekerasan terhadap anak. Menurut Dede melalui sanggar budaya anak seperti ini, anak-anak akan lebih bisa mengapresiasikan bakatnya disamping pendidikan formal di sekolah.
“Kasus kekerasan anak akhir-akhir ini masih banyak terjadi, jadi kita berusaha mengantisipasinya dengan mengisi waktu anak melalui kegiatan positif seperti ini supaya lebih mencintai seni budaya,” ujar Dede.
Sementara Dora Ambarwati salah satu pengurus Sanggar Garuluku mengungkapkan, sanggar seni budaya yang ia kelola saat ini mengasuh sejumlah 30 anak. Berbagai prestasi telah mereka raih dari sanggar yang saat ini genap berusia 4 tahun.
“Berawal dari tempat bermain ini akhirnya Garuluku bisa memberikan sumbang sih terhadap pelestarian budaya Jawa khususnya di Gunungkidul. Ke depannya kami akan berusaha untuk memperbesar penampungan bakat anak seperti bakat olahraga atau pun yang lainnya, kata Dora. (Maryanto/Bara)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar