Foto Andong Kendaraan Dinas Gunungkidul Muncul Di Pameran Arsip Besok

oleh -5332 Dilihat
oleh
Seorang kusir dengan sebuah andong dengan nomor J 839 dan tiga ekor kuda sebagai kendaraan dinas, Kabupaten Gunungkidul tahun 1952.
Seorang kusir dengan sebuah andong dengan nomor J 839 dan tiga ekor kuda sebagai kendaraan dinas Kabupaten Gunungkidul tahun 1952. Sumber: ANRI.

WONOSARI, (KH),– Foto Andong kendaraan dinas Pemerintah Daerah Gunungkidul zaman dahulu menjadi salah satu koleksi yang dipamerkan pada Pameran Arsip yang diselenggarakan Depo Arsip, Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Gunungkidul, di Jl Kesatrian No. 34 Wonosari.

Selain itu, pada kegiatan yang akan dibuka Kamis, (18/5/2017) juga banyak dipampang dokumentasi peristiwa dan dinamika yang pernah terjadi di Gunungkidul mulai tahun 1952. Beberapa diantaranya; foto musyawarah proses sebuah tim penetapan hari jadi Gunungkidul, foto sebuah kunjungan pada rumah sakit Panti Waluyo yang melakukan perawatan penderita busung lapar dan foto tokoh birokrasi dan bupati-bupati terdahulu serta foto transportasi era 80-an.

“Ada pula foto kegiatan seni budaya masa lampau dan arsip-arsip lama. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka Hari Kearsipan Ke-46 yang jatuh pada tanggal 18 Mei,” terang Kepala Bidang Kearsipan, Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Gunungkidul, Hanung Kuncahyo, SKM, Rabu, (17/5/2017).

Lanjut Hanung, koleksi foto dan arsip tersebut sebagian didapat dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah (BPAD) DIY, dan DLLAJR. Hanung berharap, pada kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut dapat menambah wawasan masyarakat Gunungkidul.

“Semoga dapat menambah khasanah dan pengetahuan masyarakat. Kegiatan ini sebagai permulaan, kami akui jumlah koleksi memang masih sedikit,” sambung Hanung.

Setelah pameran berakhir masyarakat tetap dapat mengunjungi untuk melihat-lihat dokumentasi dan arsip tempo dulu pada jam kerja, sebab pameran merupakan gagasan awal yang akan dilanjutkan menjadi wisata arsip di Gunungkidul.

“Gerai Pameran tidak di tutup, masyarakat silahkan datang jika ingin melihat setelah pameran selama tiga hari berakhir,” tukas Hanung. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar