Disdikpora Akan Lakukan Penggabungan Sekolah

oleh -
oleh
Ilustrasi Gedung SD
iklan dprd
Ilustrasi Gedung SD
Ilustrasi Gedung SD

WONOSARI, (KH) — Sebanyak 48 sekolah di Gunungkidul rencananya akan digabung atau di regrouping. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran dan efisiensi anggaran.

“Rencana penggabungan sekolah ini akan dilakukan secara bertahap, kemungkinan akan diselesesaikan pada 2016 atau 2017 nanti. Proses regrouping tidak bisa terburu-buru karena harus dilaksanakan secara berkelanjutan,” ungkap Sri Andari, Kepala Bidang TK/SD Disdikpora Gunungkidul, Selasa (23/12).

Andari menjelaskan, regrouping dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku, diantaranya jarak antar kedua sekolah maksimal 3 kilometer, sekolah tersebut kekurangan siswa dan tenaga pengajar yang minim pada suatu sekolah.

Proses regrouping akan dilakukan secara bertahap karena selain menjaga psikologi anak, akan banyak yang terkena dampak langsung. Menurutnya sebelum penggabungan sekolah dilaksanakan, Disdikpora Gunungkidul akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu.

iklan golkar idul fitri 2024

“Pemahaman tentang kenapa dua sekolah digabung harus diberikan dan wajib dimengerti oleh masyarakat,” ucap Andari.

Selain efisiensi anggaran, banyak manfaat regrouping yang dilakukan. Dia mencontohkan salah satunya guru bisa memenuhi persyaratan minimal mengampu 20 siswa didik sehingga mempermudah proses sertifikasi. “Tetapi yang paling penting adalah efisiensi anggaran,” tegasnya.

Terkait sekolah mana saja yang akan digabung, Andari enggan berkata banyak. Dia hanya menjelaskan ada 48 sekolah. “Untuk mana saja sekolah tersebut nanti saja, yang jelas di Playen ada 2 sekolah yang awal tahun 2015 sudah akan digabung,” terangnya.

Terpisah, Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengaku, pengabungan sekolah merupakan intruksi dari pemerintah dalam upaya efisiensi pengelolaan anggaran pendidikan.

“Kita hanya menjalankan, karena pengabungan ini juga masih terus kita kaji. Karena ada syarat-syarat yang harus dipenuhi,” katanya.

Dia mengaku, jumlah siswa didik yang minim membuat sekolah tersebut semakin berpeluang untuk digabung. Hanya, hal itu juga belum menjadikan jaminan, sebab ada sekolah yang muridnya sedikit tidak digabung. (Juju)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar