![dinsos](https://i0.wp.com/kabarhandayani.com/wp-content/uploads/2015/03/dinsos.jpg?resize=700%2C430)
Peserta yang diundang dalam penyuluhan hari ini sebanyak 30 orang terdiri dari Tokoh Masyarakat, Staff Desa, Karang Taruna Desa, Tokoh Agama, dan juga Penggerak PKK Desa. Materi yang disampaikan adalah Program dan kegiatan Penanganan PMKS ( Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ) Dinsos DI Y ogyakarta oleh Sapto Parjono,S.Pd , Program dan kegiatan UGB/PUB dan Pemberdayaan LKS oleh Kasi Orsos & Sumbangan Sosial dan juga peran Penyuluh Agama dalam penanganan PMKS oleh Penyuluh Agama Kecamatan Ponjong.
PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan dan perubahan lingkungan secara mendadak yang kurang mendukung seperti terjadinya bencana.
Adapun terdapat 21 jeni PMKS garapan Dinsos adalah anak balita terlantar, anak terlantar, anak nakal, anak jalanan, wanita rawan sosial ekonomi, korban tindak kekerasan, lanjut usia terlantar, penyandang cacat, tuna susila, pengemis, gelandangan, BWBLK( bekas warga binaan lembaga kemasyarakatan), korban penyalahgunaan napza, keluarga fakir miskin, keluarga berumah tak layak huni, keluarga bermasalah sosial psikologis, korban bencana alam, korban bencana sosial atau pengungsi, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), keluarga rentan .
Bowo Sutrisno Kepala Desa Sawahan saat ditemui di Balai Desa mengatakaan, bahwa sangat pentingnya penyuluhan ini untuk disampaikan kesetiap elemen masyarakat karena mengingat masih awammnya masyarakat tentang materi yang disampaikan , dan pemberian wawasan kepada orang orang terpilih ini semoga bisa mendorong kemajuan dimasyarakat. Senin (16/3/2015)
“Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan kedepannya tidak hanya pemdes yang bekerja tapi ada partisipasi dari masyarakat saling bahu membahu untuk desa sawahan kususnya,”tambah Bowo. (Hari)