Dinas Perpustakaan dan Kearsipan: Setiap Desa Harus Ada Perpustakaan

oleh -
oleh
Kegiatan forum satke holder Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul. KH/ Kandar.
iklan dprd

GUNUNGKIDUL, (KH),– “Setiap desa harus ada perpustakaan,” demikian ditegaskan Sekertaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gunungkidul, Sulistiyono, Selasa, (16/7/2019).

Apalagi, kata dia, ada anggaran dana desa yang secara aturan dapat dipergunakan untuk melakukan pembentukan dan pengembangan Perpustakaan desa (Perpusdes).

“Saat ini baru ada sekitar 34 perpusdes yang keberadaannya berjalan dan berfungsi dengan baik,” kata Sulistiyono disela agenda pertemuan Forum Stakeholder di salah satu rumah makan di Wonosari.

34 perpustakaan tersebut, sambung dia, tak hanya menjadi tempat meminjam atau membaca buku, namun keberadaannya telah meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat atau pegiatnya.

iklan golkar idul fitri 2024

Diungkapkan, dengan adanya perpustakaan desa ada sekelompok pemuda yang terus berkembang menjadi petani modern, ada yang menjadi pengelola usaha bidang perikanan yang berhasil, serta memicu munculnya home industry berbbagai produk kerajinan dan olahan makanan, dan lain-lain.

“Kegiatan-kegiatan yang dimulai dari membaca di perpustakaan tersebut bisa menambah pendapatan,” ujar dia.

DPK akan terus mendorong agar 34 perpustakaan yang ada bertahan dan berkembang. Sementara untuk perpusdes lain yang hidup enggan mati tak mau menjadi pekerjaan utama DPK yang terus-menerus digarap.

Sementara itu, pengelola Perpusdes Desa Ngalang, Sri Mulyati mengakui bahwa keberadaan perpusdes memiliki manfaat nyata bagi pegiat dan masyarakat. Mereka yang gigih melakukan terobosan usai membaca dapat membuka potensi peningkatan perekonomian.

Sebagaimana Perpusdes yang ia kelola. Perpusdes memicu terbentuknya Kelompok Ibu Kreatif (KIK) pada tahun 2018 lalu. Kelompok yang beranggotakan 10 ibu-ibu tersebut saat ini telah berhasil membuat produk kain ecoprint, yakni teknik menghias dengan mewarnai kain menggunakan dedaunan pada kain sutera.

“Untuk produk jadi sementara kami buat syal. Sudah kami pasarkan hingga Jakarta, bahkan melalui relasi laku juga di Amerika,” ucap dia bangga. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar