Desa Balong Girisubo Bakal Miliki Embung untuk Pertanian

oleh -1968 Dilihat
oleh
Bendung sungai di Padukuhan Widoro Desa Balong Girisubo. Foto: Hari.
Bendung sungai di Padukuhan Widoro Desa Balong Girisubo. Foto: Hari.
Bendung sungai di Padukuhan Widoro Desa Balong Girisubo. Foto: Hari.

GIRISUBO,(KH),– Desa Balong adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Walaupun letaknya di tengah-tengah perbukitan Gunung Seribu, Desa Balong menyimpan berbagai potensi, baik di bidang pertanian, kesenian budaya, juga tempat wisata.

Desa Balong ini mempunyai 9 padukuhan. dengan total jiwanya cukup banyak yaitu 3.808 jiwa, dengan rincian laki laki 1759 jiwa dan perempuan  2049 jiwa. Hampir sebagian besar penduduk Desa Balong bermata pencarian sebagai petani. Lebih spesifik lagi adalah sebagai petani lahan kering di ladang yang diselingi bebatuan karst. Tanaman pertanian yang dominan diusahakan oleh masyarakat adalah: padi, cabe, kacang tanah, jagung, serta ketela pohon.

Menyoal air untuk kebutuhan sehari-hari, memang masih ada beberapa wilayah padukuhan yang susah mendapatkan air, sehingga harus membeli dari luar dan diangkut oleh mobil tangki  air dengan harga Rp.100.000,00 per 5000 liternya. Wilayah padukuhan yang masih kesulitan mendapatkan air tersebut karena belum mendapatkan pasokan dari PDAM, yaitu Padukuhan Ngelo 1, Padukuhan Ngelo 2, dan Padukuhan Widoro. Perihal kesulitan air ini yang dituturkan Kepala Desa Balong Suwardiyanto kepada KH di Balai Desa Balong, Jumat (9/1/2015).

“Saya sangat prihatin dengan susahnya air di beberapa padukuhan mas. Jadi, kalau ada bantuan air bersih, yang saya utamakan adalah 3 padukuhan itu,” kata Suwardiyanto.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk kegiatan pertanian, di Desa Balong ada salah satu bendung yang letaknya di Padukuhan Widoro. Bendungan ini tidak terlalu besar, letaknya cukup jauh, sehingga penduduk yang biasa mengambil air dari bendung ini hanya masyarakat yang mempunyai sawah di sekitar bendungan ini. Mereka mengairi sawahnya dengan mengambil air dengan ember yang dipikul.

Untuk bidang seni dan budaya, Desa Balong juga dikenal cukup maju. Ini dapat dilihat dari adanya beberapa kelompok seni yang dibentuk oleh masyarakat. “Ada kethoprak, orkes, karawitan, tari tarian untuk anak anak, hadroh, reog juga drum band. Untuk alat alat dan fasilitasnya pun cukup mendukung dan cukup lengkap,” imbuh kepala desa ini.

“Prinsip saya mas, saya itu mengabdi untuk masyarakat. Jadi, saya siap 24 jam untuk membantu masyarakat,”tambah Suwardiyanto.

Kepemimpinan dan kerja keras Suwardiyanto dalam menjadi pamong masyarakat Desa Balong nampak mendapat apresiasi dari warga masyarakatnya. “Saya sangat mengapresiasi  kepemimpinan pak Kades. Menurut saya, beliau tidak tanggung-tanggung dalam melaksanakan amanahnya,”ungkap Edo, salah satu anggota Karang Taruna Desa Balong.

Satu lagi yang mengagumkan dari yang terletak di wilayah tenggara Kabupaten Gunungkidul ini, yaitu tempat wisatanya. Ada beberapa tempat wisata yang cukup bagus untuk didatangi, meskipun belum banyak dilirik wisatawan, yaitu Pantai Nampu, Pantai Watu Lumbung, juga Gunung Batur.

Suwardiyanto juga menambahkan bahwa di Desa Balong rencananya akan dibangun embung di Bulaknongko. Embung atau telaga buatan tersebut adalah sebagai kolam pemanenan air hujan yang berfungsi sebagai tandon air untuk kegiatan pertanian di lahan sekitarnya.

Pembangunan embung tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena memungkinkan adanya inovasi dalam kegiatan pertanian masyarakat yang didukung ketersediaan air tersebut. Selain untuk kegiatan pertanian, embung tersebut juga diharapkan dapat berguna untuk kegiatan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat. (Hari)

 

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar