![](https://i0.wp.com/kabarhandayani.com/wp-content/uploads/2018/01/E-voucher-E-warong-nontunai.jpg?resize=800%2C450)
GUNUNGKIDUL, (KH),– Kemensos (Kementerian Sosial) akan segera nenberlakukan kebijakan pemerintah terkait pemberian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang telah diwacanakan.
Dirjen Penanganan Kemiskinan Perkotaan Kementerian Sosial, Mumu Suherlan di Gunungkidul mengatakan, pada Bulan Februari mendatang, ribuan warga Yogyakarta yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang digunakan untuk mengakses bantuan.
“Keluarga Penerima Manfaat akan menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang bisa difungsikan sebagai Kartu ATM,” jelasnya, Jum’at, (19/01/2018).
Menurutnya, Setiap bulannya pemegang KKS akan mendapatkan dana yang ditransfer oleh pemerintah sebesar Rp.110.000 setiap bulan selama satu tahun. Lebih jauh disampaikan, mekanisme penggunaan KKS tidak bisa dicairkan secara tunai, melainkan Keluarga Penerima Manfaat bisa membelanjakan pada toko yang ditunjuk atau E- Warung yang kedepan akan ada di setiap desa.
Mumu Suherlan menerangkan, Kabupaten Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta menjadi Kabupaten yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai pada tahap pertama. Setidaknya sebanyak 88.267 KPM di tiga kabupaten tersebut akan menerima bantuan.
“Ketiga kabupaten tersebut merupakan bagian dari 44 daerah yang akan menerima Bantuan Pangan Non Tunai pada Februari mendatang,” tambahnya.
Setelah program ini berjalan, sebanyak 15 juta warga yang selama ini menerima beras raskin secara bertahap akan dialihkan dalam progam BPNT. Pihaknya berharap Bantuan Pangan Non Tunai menjadi solusi terbaik atas permasalahan yang selama ini banyak bermunculan di masyarakat.
“Penerima manfaat dapat membelanjakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras dan telur hanya dengan menggesekan Kartu Keluarga Sejatera, pada mesin EDC yang sudah disiapkan,” tukas Mumu. (Wibowo).