GUNUNGKIDUL, (KH), — Dalam upaya menekan angka perkawinan usia anak, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Gunungkidul menggelar kegiatan Gerakan Bersama Cegah Perkawinan pada Usia Anak (Geber Cepak) di lima kalurahan selama sepekan, mulai 5 hingga 9 Mei 2025.
Kegiatan ini menyasar kalurahan Kemejing (Semin), Beji (Ngawen), Putat (Patuk), Kemadang (Tanjungsari), dan Karangduwet (Paliyan). Setiap sesi kegiatan menghadirkan satu narasumber dari berbagai lembaga seperti Satgas PPA dan LSM SOS Children’s Villages Yogyakarta, serta perwakilan dari Dinsos P3A sendiri.
Plt. Kepala Dinsos P3A Gunungkidul, Wahyu Nugroho, menjelaskan bahwa kegiatan Geber Cepak difokuskan pada tiga hal utama: pencegahan, penanganan, dan penguatan kelembagaan di tingkat desa.
“Kami ingin mendorong kesadaran kolektif masyarakat dalam mencegah perkawinan usia anak. Ini bukan hanya soal aturan, tapi menyangkut masa depan anak-anak kita,” ujar Wahyu baru-baru ini.
Geber Cepak turut melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti tokoh masyarakat, kader kesehatan, Bamuskal, PKK, perangkat kalurahan, karang taruna, Satgas PPA, serta unsur TNI-Polri dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Keterlibatan semua pihak ini dianggap penting untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor.
Wahyu juga menegaskan bahwa desa memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan ini. Salah satu langkah konkret adalah mendorong pemerintah kalurahan untuk menyusun peraturan lurah sebagai tindak lanjut dari Instruksi Bupati Gunungkidul Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pencegahan Perkawinan Usia Anak.
“Kami berharap setiap kalurahan bisa menuju arah terbentuknya Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Ini bukan pekerjaan satu institusi saja, tapi kerja bersama pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya,” lanjut Wahyu.
Selain edukasi langsung, kegiatan ini juga ditujukan untuk memperluas jangkauan informasi di tingkat masyarakat. Para peserta diminta berperan aktif dalam menyampaikan pesan-pesan pencegahan kepada warga di lingkungan masing-masing.
“Melalui Geber Cepak, kami ingin memastikan bahwa anak-anak Gunungkidul mendapatkan hak mereka untuk tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaannya,” tutup Wahyu. (Kandar)