WONOSARI, (KH),– Jumlah warga Gunungkidul yang telah tersasar Vaksinasi Covid19 tercatat terendah di DIY. Sementara akhir-akhir ini jumlah angka pasien COVID-19 semakin melambung. Hal inilah yang mendorong Pemkab Gunungkidul melalui dinas terkait melakukan upaya percepatan vaksinasi bagi masyarakat.
Prioritas penerima vaksin sesuai instruksi dimulai tenaga kesehatan, petugas layanan publik dan lansia. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, untuk prosentase Nakes telah tercapai vaksinasi 100 persen, dan petugas layanan publik telah lebih dari 50 persen.
Adapun yang menjadi kendala pelaksanaan vaksinasi bagi lansia. Karena beberapa waktu lalu, lansia yang tervaksin baru mencapai 9 persen dari yang telah terdata.
Untuk itulah, Pemerintah saat ini tengah gencar melaksanakan upaya vaksinasi bagi dua kalangan prioritas pelayanan publik dan lansia.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan data dari pemerintah pusat ada lebih dari 80 ribu lansia di Kabupaten Gunungkidul yang harus tervaksin.
“Ada beberapa kendala vaksinasi bagi lansia, pemerintah harus melakukan beberapa terobosan agar prosentase lansia yang tervaksin bisa dipercepat,” terang Dewi Kamis (24/6/2021).
Dewi menyebut, berbagai upaya awal telah dilakukan, yaitu dengan membuka layanan link pendaftaran untuk vaksinasi, akan tetapi minatnya sangat sedikit.
“Kita juga pernah mengundang ratusan lansia untuk vaksinasi, tapi yang datang hanya beberapa orang saja,” lanjut Dewi.
Setelah melakukan evaluasi, petugas kemudian dapat menyimpulkan bahwa minimnya minat lansia yang datang untuk vaksinasi adalah karena kendala mobilisasi.
“Disamping tidak memiliki kendaraan, ada banyak lansia yang tidak memiliki sanak saudara dekat, ataupun alat komunikasi,” lanjutnya.
Untuk saat ini, pihaknya banyak koordinasi dengan pihak panewu dan kalurahan. Ada beberapa panewu dan lurah yang mau menyediakan akomodasi para lansia ini agar bisa ikut vaksin.
“Upaya ini cukup berhasil, dari capaian kemarin yang hanya sekitar 9 persen untuk lansia sekarang sudah mencapai 39 persen,” lanjut Dewi lagi.
Dewi melanjutkan, upaya menggandeng kapanewon dan kalurahan ini juga dimaksimalkan dengan pemberdayaan kader-kader di setiap padukuhan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi terhadap pentingnya vaksin untuk menekan penyebaran virus COVID-19.
“Jumlah petugas publik dan lansia yang telah tervaksin menjadi acuan pemerintah dalam keberhasilan program vaksinasi ini,” pungkas Dewi. (Edi Padmo)