Bukit Jurangjero Suguhkan Pemandangan Indah

oleh -
oleh
iklan dprd

NGAWEN, kabarhandayani.– Dalam bayangan sebagian orang, Gunungkidul mungkin sebuah daerah gersang, berbatu, dan tidak produktif. Padahal tidak semua perkiraan itu benar. Di Gunungkidul sebenarnya tersembunyi sejuta pesona alam yang belum terjamah.
Wilayah ini terbilang masih perawan dari jejak kaki para wisatawan. Tak heran wilayah yang masuk dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu menyuguhkan pemandangan alam luar biasa indah.
Sejumlah wisata alam terhampar di Gunung Kidul. Di antaranya Hutan Tleseh, Hutan Wanagama, Hutan Sodong, Hutan Bunder, Kali Suci, Gunung Nglanggeran, Goa Jomblang, Goa Pindul, Gunung Batur, Sumber Ponjong, Watulawang Resort, Watu Dakon, Waduk Beton, Lembah Ngingrong, Hargodumilah (bukit bintang), dan Gunung Gambar dan masih banyak lagi wisata alam lainnya.
Rabu (23/07/14) KH berkesempatan mengunjungi salah satu sudut Gunungkidul, tepatnya Padukuhan Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul. Perjalanan selama dua jam dari pusat kota Yogyakarta, terbayar dengan pemandangan dari puncak gunung berketinggian 500 mdpl.
Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing berdiri tegak terlihat jelas dari atas bukit Jurangjero. Keberadaan pegunungan dan bukit yang memamerkan kemolekannya, ditambah hamparan sawah dan rimbunnya hutan jati, membuat pemandangan di sana semakin mempesona.
Gunungkidul adalah surga yang terabaikan, begitu kesimpulan yang tertangkap setelah melihat potensi daerah berbukit kapur yang menyimpan keindahan alam tiada tara.
Madiyo (65), warga Jurangjero, Ngawen menerangkan, desanya termasuk wilayah subur. Selain bertani, kata Madiyo, penduduk di wilayah tersebut beternak sapi, kambing, dan ayam. “Penduduk di sini mengandalkan hasil bumi, seperti menanam pohon jati,” kata Madiyo saat berbincang dengan KH.
Eksotisme yang memanjakan mata selama perjalanan, memaksa para wisatawan berhenti sejenak untuk mengagumi ciptaan-Nya. Sejumlah hewan liar juga sempat dijumpai, salah satunya seekor burung yang sedang terbang mengitari langit dusun tersebut. “Itu sepertinya burung Elang Jawa. Kadang juga ada babi hutan, lutung, dan kera,” ujar Madiyo.
Dari padukuhan tersebut, juga terlihat bukit-bukit berbatu alami yang menciptakan ngarai-ngarai. Sayangnya, pesona alam yang luar biasa indah belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Di sini tidak pernah ada penyuluhan. Belum ada tindakan dari pemerintah untuk tempat ini, kalau kepala desa beberapa kali datang karena kan setiap lima tahun sekali berganti-ganti,” pungkas Madiyo. (Atmaja/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar