Brigjen Fadhilah Danrem 072/Pamungkas Tanggapi Kasus Kekerasan Agama di Gunungkidul

oleh -

WONOSARI, Kabarhandayani.– Kekerasan yang kini bermunculan dengan mengatasnamakan kelompok atau agama menjadikan suasana yang tidak kondusif bagi kesatuan bangsa Indonesia. Brigjen TNI Muhammad Sabrar FadhilahKomandan Korem 072/Pamungkas dalam sambutannya di acara Dialog Kebangsaan di Sewokoprojo Pada Minggu (18/5/2014) menyampaikan 3 hal penting untuk mempertahankan kesatuan Indonesia. 

Fadhilah menjelaskan, kesadaran tinggi untuk menjaga keutuhan Indonesia di antaranya tidak melawan kekerasan dengan kekerasan, mengalah untuk menahan diri dan demokrasi mencari bentuk yang terbaik. Membangun Indonesia yang terdiri atas banyak suku, ras dan agama tidak bisa hanya dengan kata-kata tetapi harus dimulai dengan sikap diri sendiri yang sadar untuk disiplin dan menghormati. “Tidak ada bangsa yang besar tanpa menghormati orang lain dengan dimulai dari diri sendiri dan bangga menjadi orang Indonesia,” jelasnya.
 
Fadhilah menjawab pertanyaan salah satu peserta dialog, dalam acara dialog kebangsaan yang diselenggarakan di Bangsal Sewokoprojo, untuk menjaga kesatuan Indonesia seperti halnya penyelesaian masalah kekerasan yang mengatasnamakan agama yang terkait dengan bukti rekaman yang dimiliki oleh anggota Badan Intelijen Negara (BIN), sedangkan pihak kepolisian kesulitan untuk mendapatkan bukti tersebut maka bukti dapat dicari melalui proses prosedural antar instansi dan tinggal mencari keabsahannya.
 
“Selanjutnya, mengenai ijin tempat pelaksanaan paskah, kita sudah mencarikan win-win solution, jadi bukan tidak boleh, tetapi dimohon pengertiannya karena digunakan untuk latihan sehingga kita serahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mencarikan tempat lain. Diharapkan setelah ini semua pihak ikut melakukan pengamanan termasuk pihak TNI dan kepolisian,” ujarnya. (Mutiya)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar